TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin menginisiasi pertemuan organisasi masyarakat Islam dan beberapa lembaga strategis untuk mencegah penyebaran Islamic State of Iraq and Syria atau negara Islam Irak dan Suriah di kantor Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kementerian Agama, Jakarta Pusat. Pertemuan ini merespons bahaya radikalisme ISIS yang telah menyebar di Indonesia. (Baca: NU Ajak Polisi dan Masyarakat Tolak ISIS)
"Ini upaya menekan munculnya benih-benih dukungan atau simpati terhadap ISIS di Tanah Air yang dapat merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Lukman di Jakarta, Sabtu, 9 Juli 2014. Lukman memandang peran ormas Islam, tokoh agama, mubalig, dan dai dalam pencegahan penyebaran ISIS sangat vital. Karena itu, kata dia, silaturahmi ini diharapkan dapat menyatukan persepsi terkait dengan pencegahan dan penanganan penyebaran ISIS. (Baca: MUI Haramkan Umat Islam Masuk ISIS)
"Kementerian Agama tidak dalam kapasitasnya untuk mengeluarkan fatwa sesat terhadap ISIS. Namun berkewajiban melakukan langkah-langkah pencegahan," ujarnya. Menurut dia, ISIS merupakan organisasi berpaham radikal dan bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam sebagai agama rahmatan lil'alamin. (Baca: NU Serukan ISIS Harus Dibasmi)
Ormas-ormas yang diundang antara lain Ketua Umum PP Muhammadiyah sekaligus Ketua MUI Din Syamsuddin, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin, dan Ketua PBNU Said Aqil Siradj. Sedangkan lembaga strategis yang diundang seperti Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyad Mbai, Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutarman, dan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Boy Rafli Amar. Pantauan Tempo, baru Din dan Boy yang sudah berada di lokasi pertemuan. Selain itu, banyak pria bersorban dan berpeci putih yang hadir. Menurut jadwal, acara dimulai pukul 09.00.
Gerakan ISIS di Indonesia mulai muncul sejak bulan lalu. Belakangan, muncul video ajakan untuk masuk ISIS di YouTube yang tersebar di Indonesia. Bahkan sudah ada beberapa pembaiatan di sejumlah daerah. Abu Bakar Ba'asyir, terdakwa terorisme yang sedang mendekam di Nusakambangan, pun dikabarkan telah membaiat 20-an narapidana terorisme untuk bergabung dengan ISIS.
LINDA TRIANITA
Baca juga:
Yuk, Kenali Gejala Penyakit Ginjal
Pasukan AS Gempur Pertahanan ISIS di Irak
Tangkap Aktivis ISIS, Densus Sita 21 Peluru
Bupati Bogor Minta KPK Usut Cahyadi Kumala