TEMPO.CO, Sidoarjo - Kepala Kepolisian Resort Sidoarjo Ajun Komisaris Besar Marjuki akan menindak tegas masyakat yang mengikuti pembaiatan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Masjid Hibaturrahman atau Islamic Center Balongbendo, Sidoarjo, pada 17 Agustus 2014. “Jika memang ada indikasi ISIS kami akan tindak tegas mereka,” kata Marjuki kepada Tempo, 5 Agustus 2014.
Menurut Marjuki, polisi sudah mendatangi masjid itu untuk menanyakan kebenaran pembaiatan ISIS. Namun, takmir Masjid Hibaturrahman Achwan Jemain membantah jemaahnya berkaitan dengan ISIS. “Jamaah itu sudah lama di Sidoarjo, dan selalu kami awasi tiap minggu ketika ada pertemuan.”
Beredarnya kabar jemaah yang berkaitan dengan ISIS yang akan menghancurkan Republik Indonesia, membuat kepolisian mengawasi intensif dan melakukan pencegahan persuasif demi keutuhan NKRI ini. “Kami harap sebelum dibaiat, mereka sudah sadar,” kata Marjuki.
Menurut penyelidikan polisi, jemaah yang akan dibaiat berjumlah 40 orang. Polres akan menugaskan personel secukupnya untuk pengamanan dan pengawasan menjelang pembaiatan. “Yang pasti kami terus siaga.”
Selain itu, polisi akan berkoordinasi dengan semua elemen termasuk Forum Pimpinan Daerah Kabupaten Sidaorjo, Kodim, LSM, serta organisasi masyarakat seperti NU dan Muhammadiyah untuk mendiskusikan sikap dan solusi yang akan diambil untuk mengatasi jemaah itu. “Kami akan berkumpul untuk mencari jalan keluarnya.”
Diberitakan sebelumnya, pengikut ISIS akan dibaiat di Sidoarjo dengan menyebarkan undangan via BlackBerry Messenger. Awalnya, pembaiatan itu akan dilaksanakan pada 12 Agustus 2014. Tapi karena banyak anggotanya yang tidak bisa hadir, ditunda setelah 17 Agustus 2014.
Pemberi materi dalam acara itu, antara lain pimpinan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Jawa Timur Afifi Abdul Majid, pimpinan Anshorullah Fauzan al-Anshori, dan seorang jurnalis Al-Mustaqbal M. Fahri.
MOHAMMAD SYARRAFAH