TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bagian Humas Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Haryanto mengatakan terminal khusus kedatangan TKI masih ada bukan sepenuhnya karena keinginan lembaganya. Menurut dia, TKI sendiri yang menjadi faktor utama terminal khusus ini tetap ada hingga sekarang. (Baca: Migrant Care Minta BNP2TKI Dibubarkan)
"Sebagian besar TKI tak tahu cara mengurus kepulangan mereka secara mandiri. Jadi, terminal khusus ini ada untuk melayani kebutuhan mereka," kata Haryanto saat dihubungi Tempo, Ahad, 27 Juli 2014. (Baca juga: KPK: Portir dan Cleaning Service Ikut Peras TKI)
Menurut dia, berbagai evaluasi yang dilakukan oleh BNP2TKI kepada TKI untuk mengukur pemahaman mereka tentang mekanisme di bandara menunjukkan bahwa TKI, yang sebagian besar merupakan penata laksana rumah tangga, belum mengerti dokumen yang harus disiapkan saat pulang ke Tanah Air. (Baca: KPK Bidik BNP2TKI)
BNP2TKI, tutur Haryanto, merasa bertanggung jawab membantu TKI dengan membuka balai pelayanan dan informasi di Terminal Selapajang, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. "Dengan adanya balai pelayanan ini, TKI yang masih bermasalah dapat diatasi."
Haryanto membantah tudingan Migrant Care bahwa balai pelayanan BNP2TKI disulap menjadi lapak bisnis, seperti travel, money changer, pulsa, dan kios makanan. Menurut Haryanto, kios-kios tersebut memang ada, tapi tidak di dalam area BNP2TKI. "Kios-kios itu ada di area Angkasa Pura II. Pemerasan mungkin terjadi di sana, dan itu tak menjadi daerah tanggung jawab kami," ujar Haryanto.
YOLANDA RYAN ARMINDYA
Terpopuler
Jokowi Jatuh Cinta pada Iriana Karena `Ndeso`
Massa Dolly-Polisi Bentrok, 10 Orang Ditangkap
Cetak Gol Spektakuler, Ini Kata Pjanic
Begini Jokowi dan Iriana Kencan di Waktu Luang