TEMPO.CO, Jakarta - Analis kebijakan dari Migrant Care, Wahyu Susilo, mengatakan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menyalahgunakan pos pelayanan TKI untuk mencari keuntungan. Menurut Wahyu, BNP2TKI lebih mengedepankan bisnis ketimbang penanggulangan masalah yang mungkin dialami TKI di tempat kerjanya. (Baca: 5 Jebakan untuk TKI di Bandara Soekarno-Hatta)
Wahyu menuturkan lembaganya pernah meninjau terminal kepulangan TKI. Wahyu menilai pos pelayanan BNP2TKI yang seharusnya terdapat layanan crisis center, bantuan hukum, medical center, dan balai informasi disulap menjadi lapak sewaan bagi pebisnis travel, makanan, money changer, dan pulsa. "Harganya jauh dari kisaran harga normal," ujarnya saat dihubungi, Ahad, 27 Juli 2014. (Baca: Kisah Mutmainah, Korban Pemerasan di Soekarno-Hatta)
Menurut Wahyu, TKI tak mendapat arahan yang jelas dari BNP2TKI terkait dengan surat-surat yang harus diurus atau masalah-masalah yang belum terselesaikan di tempat kerjanya. "Para oknum sibuk menjajakan barang dagangan kepada TKI yang kebingungan mencari arahan." (Baca: Modus Pemerasan TKI di Soekarno-Hatta)
Wahyu meyakini pembiaran yang dilakukan BNP2TKI terhadap pemerasan TKI sudah berlangsung lama. Berdasarkan info dari Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah, sudah 15 tahun pemerasan terhadap TKI terjadi. Ada pihak BNP2TKI yang berjaga di Terminal Selapajang--terminal khusus TKI di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Namun, kata Anis, mereka tak menghentikan atau menindaklanjuti para pemeras TKI itu.
Wahyu juga meyakini penyalahgunaan lapak BNP2TKI ini masih berlangsung hingga saat ini. Selama belum ada tindakan tegas dari pemerintah, tutur Wahyu, para pemeras akan tetap merajalela. Hal ini karena pemerasan terhadap TKI sudah menjadi mata rantai yang melibatkan sindikat institusi.
YOLANDA RYAN ARMINDYA
Terpopuler
Jokowi Jatuh Cinta pada Iriana Karena `Ndeso`
Massa Dolly-Polisi Bentrok, 10 Orang Ditangkap
Cetak Gol Spektakuler, Ini Kata Pjanic
Begini Jokowi dan Iriana Kencan di Waktu Luang