TEMPO.CO, Jakarta: Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Gatot Abdullah Mansyur, mengemukakan beberapa masalah yang dihadapi BNP2TKI, di dua titik kedatangan TKI, yakni di Terminal Selapajang atau Terminal 4 dan Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta. Setidaknya, ada tiga hal yang menurut dia membuka peluang pemerasan terhadap TKI.
Menurut Gatot, saat ini pegawai BNP2TKI hanya berjumlah sekitar 30 orang. Jumlah ini begitu kecil dibandingkan jumlah TKI yang harus diawasi. Oleh karena itu, kata Gatot, BNP2TKI mempekerjakan sekitar 200 orang dengan status pegawai honorer, yang berjaga di dua terminal kedatangan TKI. (Baca: Anggota Polisi dan TNI AD Pemeras TKI di Bandara)
"Shift atau pergantian kerja pegawai honorer dilakukan tiga kali, setiap harinya. Setiap shift berjumlah 60 orang. Para pegawai honorer ini yang biasanya bermain dengan portir dan preman untuk memalak TKI yang baru datang," katanya saat dihubungi, Sabtu dinihari, 26 Juli 2014.
Masalah kedua, terkait dengan pertukaran uang. "Sejak Mei 2014, kami sudah menutup semua (total ada 9) tempat penukaran uang/money changer di Terminal Selapajang," kata Gatot. (Baca: Modus Pemerasan TKI di Soekarno-Hatta)
Gatot mengungkapkan, berdasarkan sidak BNP2TKI pada Mei 2014, semua money changer yang ada di Terminal Selapajang kedapatan menukar kurs mata uang asing dengan nilai yang lebih rendah dari harga pasar. Misalnya, TKI mestinya mendapatkan Rp 14.000 dalam kurs normal, tetapi mereka hanya mendapat Rp 9.000. "Kami sudah setop sementara izin mereka, dan kami akan lakukan tender ulang," ujarnya.
Problematika ketiga, lanjut Gatot, menyangkut pemulangan TKI. Menurut Gatot, TKI sering kali mengalami pemerasan sejak dari bandara hingga sampai ke rumah mereka masing-masing. "Kami sudah simulasikan dengan kepolisian untuk meminimalisir hal itu. Saat ini semua TKI yang datang dari bandara, akan diantar ke kantor-kantor polisi di daerah masing-masing TKI, baru kemudian keluarga dapat menjemputnya," kata dia. (Baca: TKI Diperas di Bandara, Angkasa Pura Tak Berkutik)
Sabtu dinihari, Ketua KPK Abraham Samad didampingi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, Adnan Pandu Praja, dan Zulkarnain melakukan inspeksi mendadak di Bandara Soekarno-Hatta. Mereka juga didampingi Kepala Bareskrim Komisaris Jendral Polisi Suhardi Alius, serta Mas Achmad Santosa dan Yunus Hussein dari UKP4. Dari sidak itu tim menemukan 18 orang pemeras TKI yang diduga pemain lama. Di antaranya juga terdapat anggota TNI Angkatan Darat dan Polri. (Baca: 18 Orang Pemeras TKI Ditahan di Polda Metro Jaya)
RIDHO JUN PRASETYO
Terpopuler:
Kabinet Jokowi Beri Ruang Luas Bagi Perempuan
Militan ISIS Ledakkan Makam Nabi Yunus
Atlet Sabina Altynbekova Banjir Hadiah dari Fan
Dukung Israel, Wanita Kirim Foto Seksi ke Facebook
KPK Sidak ke Soekarno-Hatta, 14 Orang Digelandang