TEMPO.CO , Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung menyatakan tidak ada alasan kuat menggelar musyawarah nasional luar biasa dalam waktu dekat ini. "Sesuai rekomendasi terdahulu, Munas tetap dilakukan Januari 2015," kata Akbar kepada Tempo, Ahad 13 Juli 2014.
Untuk menggelar Munaslub, kata Akbar, ada prosedurnya. Usulan harus didukung 2/3 dari Dewan Pimpinan Daerah tingkat I di 33 provinsi Indonesia. Jika gagasan dukungan untuk percepatan Munaslub tidak disampaikan lewat partai, Akbar menyatakan, "bakal sulit direalisasikan." (Baca: Golkar Tetap Dukung Prabowo-Hatta)
Desakan untuk menggelar Munaslub disuarakan oleh para kader muda Golkar seperti Poempida Hidayatulloh dan Indra Jaya Piliang. Menurut Poempida dan Indra, kinerja Aburizal Bakrie tidak membuahkan prestasi dalam lima tahun terakhir ini, sehingga harus dievaluasi. (Baca: Soal Golkar Ubah Haluan, Indra Tidak Tahu)
Selain kinerja, desakan ini juga dikarenakan pemecatan terhadap tiga kader muda Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita, Nusron Wahid, termasuk Poempida yang lebih mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla ketimbang Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. "Pemecatan memang sudah seharusnya," ujar Akbar. (Foto: Aburizal Bakrie Buka Rapimnas Golkar)
Dengan pemecatan tersebut, Akbar menyatakan, hak-hak politik dan posisi Poempida, Agus serta Nusron, di Golkar sudah dihapus. "Jika ketiganya tidak menyetujui dengan pemecatan tersebut, mereka dapat melakukan pembelaan di Munas," ucap mantan Menteri Sekretaris Negara itu.
SINGGIH SOARES
Terpopuler
Lulung Ngotot Ahok Tetap Wakil Gubernur
Obama Telepon Netanyahu Beri Dukungan ke Israel
Rapat dengan PBB, Israel-Palestina Saling Tuduh
Istri Muda Wali Kota Palembang Sambangi KPK
Prabowo dan Megawati Penentu Calon Wagub DKI
Libanon Serang Israel dengan Roket