TEMPO.CO, Banyuwangi --Banyuwangi's Forum For Environmental Learning (BaFFEL), sebuah organisasi penyelamatan lingkungan di Banyuwangi, menilai pertambahan saham PT Merdeka Serasi Jaya untuk Pemerintah Banyuwangi, Jawa Timur, tidak sebanding dengan kerusakan yang ditimbulkan oleh pertambangan emas.
Juru Bicara BaFFEL Rosdi Bahtiar Martadi mengatakan dengan menerima saham perusahaan pertambangan emas itu menunjukkan Bupati Banyuwangi hanya mengedepankan aspek ekonomi. Sementara dampak bagi lingkungan, keselamatan warga, dan kebencanaan terabaikan. "Pertambangan emas tersebut berada di wilayah padat huni, jadi risikonya besar, baik secara materi juga kesehatan," kata Rosdi dalam siaran persnya, Jumat, 4 Juli 2014.
Baca Juga:
Rosdi mengambil contoh pertambangan emas Giant Mine di Kanada yang telah beroperasi selama 54 tahun sejak 1948 hingga 2004. Penambangan emas itu telah mengakibatkan kerugiaan besar pada Pemerintah Kanada. Sejak 1999, kata dia, Pemerintah Kanada telah menghabiskan sekitar Rp 1,44 triliun untuk merawat kawasan bekas tambang.
Saat ini, Kanada butuh sedikitnya Rp 8,55 triliun untuk membekukan limbah arsenik triosida agar tak mencemari kawasan lebih luas. "Ini belum termasuk biaya lainnya yang harus ditanggung Pemerintah Kanada sebanyak Rp 18 miliar setiap tahunnya," kata Rosdi.
Sebelumnya, Pemerintah Banyuwangi mendapatkan tambahan saham PT Merdeka Serasi Jaya senilai Rp 12,9 miliar. Pada September 2013, PT Merdeka telah menghibahkan 10 persen saham senilai Rp 10 miliar. Dengan demikian, total hibah yang diterima Kabupaten Banyuwangi dari perusahaan itu mencapai Rp 22,9 miliar.
PT Merdeka Serasi Jaya memiliki 100 persen saham PT Bumi Suksesindo. PT Bumi adalah pemegang kuasa eksplorasi pertambangan emas di Gunung Tumpang Pitu, Desa Sumberagung, Banyuwangi. (Baca: Banyuwangi Dapat Tambahan Saham Tambang Emas)
Penambahan saham Rp 12,9 miliar ini telah resmi disetujui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah setempat pada Senin kemarin, 30 Juni. Keputusan diambil dalam sidang paripurna perubahan kelima Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007 tentang Penyertaan Modal.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan hibah saham akan bertambah besar saat PT Bumi mengeksploitasi Gunung Tumpang Pitu pada 2016. "Sebab saat eksploitasi, perusahaan akan terus menambah sahamnya," kata dia.
Menurut Azwar, pihaknya tidak mencairkan saham itu dalam bentuk uang tunai saat ini, melainkan menunggu hingga saham melantai di bursa. Sehingga, nilai saham nantinya akan lebih tinggi.
Sejak 2011, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memang getol meminta jatah saham kepada calon operator tambang emas di Gunung Tumpang Pitu. Sebelum dikelola Bumi Suksesindo, kuasa eksplorasi berada di tangan PT Indo Multi Niaga sejak 2006 hingga 2012.
PT Bumi Suksesindo akan meningkatkan tahap operasi dari eksplorasi ke eksploitasi di Gunung Tumpang Pitu pada 2016. Hasil eksplorasi PT BSI menyebutkan 1 ton batuan di gunung mengandung 0,9 gram emas. PT BSI akan memproduksi 3 juta ton batuan per tahun atau 24 juta ton batuan dalam jangka delapan tahun. (Baca: Di Puncak Semeru, Aktivis Demo Tolak Tambang Emas)
IKA NINGTYAS