TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan organisasi Muhammadiyah hadir dalam sidang isbat yang diadakan Kementerian Agama, Jumat, 27 Juni 2014. Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Bidang Tarjih yang menghadiri sidang itu, Yunahar Ilyas, mengatakan organisasinya memutuskan datang setelah Kementerian Agama mengabulkan permohonan mereka.
"Menteri menyanggupi permintaan kami, makanya kami datang," katanya di gedung Kementerian Agama, Jumat, 27 Juni 2014. (Baca: Ketua Lapan: Awal Puasa Mungkin Ahad, 29 Juni)
Muhammadiyah, kata Yunahar, mengajukan dua syarat kepada Kementerian. Pertama, mereka meminta Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin tak memojokkan salah satu pihak dalam sidang tersebut. Soalnya, ada kemungkinan keputusan yang diambil oleh salah satu organisasi berbeda dengan keputusan pemerintah. "Menteri harus bersikap adil," ujarnya.
Kedua, Muhammadiyah juga meminta sidang isbat tak disiarkan langsung oleh media massa. Soalnya, menurut dia, sidang itu akan dipenuhi perdebatan para ulama. "Umat di bawah tak siap kalau melihat pemimpinnya berdebat," ujar Yunahar.
Muhammadiyah tak hadir dalam sidang isbat sejak 2011. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin pada 2013 mengatakan organisasinya tak datang lantaran pendapat mereka tak didengar. Mereka menilai kehadiran mereka dalam acara tersebut bakal sia-sia. (Baca:Ketua Lapan: Awal Puasa Kemungkinan Ahad 29 Juni)
Yunahar mengatakan dia datang ke sidang tersebut tidak untuk merundingkan waktu permulaan Ramadan. Soalnya, Muhammadiyah sudah memutuskan 1 Ramadan jatuh pada Sabtu, 28 Juni 2014.
Menurut dia, kedatangannya itu hanya bertujuan memenuhi undangan. "Kami menghormati undangan menteri," katanya. (Baca: Lapan: Mulai Tahun 2015, Awal Puasa Selalu Sama)
NUR ALFIYAH
Berita Lain:
Apa Saja Fitur Unggulan di Android L?
Begini Petisi Dokter untuk Wali Kota Airin
Jiplak Lagu Queen, Tim: Tanggung Jawab Dhani