TEMPO.CO, Slawi - Banyaknya ikan di Laut Jawa selama gelombang tinggi membuat sebagian nelayan nekat menantang bahaya. Akibatnya, satu perahu nelayan asal Desa Munjungagung, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, karam diterjang gelombang pada Sabtu, 21 Juni 2014.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Tegal Toto Subandriyo mengatakan perahu Multi Agung Jaya yang berawak sembilan orang itu karam di timur Pulau Karang Jeruk, sekitar tiga mil dari pantai wilayah Kecamatan Suradadi, Tegal.
"Sembilan awaknya berhasil diselamatkan. Dua di antaranya dirawat di rumah sakit," kata Toto kepada Tempo, Ahad, 22 Juni 2014. (Baca juga: Kapal TKI Karam di Malaysia, Puluhan Orang Hilang)
Adapun bangkai perahu nahas itu masih dalam pencarian. Rencananya, DKPP akan mengerahkan tim penyelam untuk mencari perahu tersebut pada Senin, 23 Juni 2014.
Seorang awak perahu yang masih dirawat di Rumah Sakit Mitra Siaga Tegal, Sukirno, 54 tahun, mengatakan gelombang tinggi mengempas perahu sekitar pukul 10.00. "Cuaca terang. Hujan hanya sebentar. Ketinggian gelombangnya sekitar 2,5 meter," kata Sukirno.
Baca Juga:
Saat gelombang tinggi menghantam, Sukirno berujar, posisi perahu memang agak miring karena banyaknya ikan teri yang terjaring. "Saat kejadian, kami sedang menarik jaring. Setelah dihantam gelombang, perahunya terbalik dan pecah," ujarnya.
Karena langsung melompat ke laut, Sukirno dan delapan rekannya bisa selamat alias tidak terperangkap di perahu yang tenggelam. Selama dua jam terombang-ambing di laut dengan berpegangan jeriken plastik, Sukirno mengaku sudah dalam kondisi setengah sadar karena luka di tangan, kaki, dan dadanya.
Sukirno menambahkan, perahu berangkat melaut pada pukul 06.00. Meski awak baru dua kali menebar jaring, perahu sudah sarat ikan teri. Harga teri sekitar Rp 5.000 per kilogram. Menurut Ketua Kelompok Pengawas Masyarakat (Pokwasmas) Nelayan Munjungagung, Ranito, 36 tahun, gelombang tinggi memang sulit diprediksi.
"Saat ini memang sedang musim angin timur. Ketinggian gelombang sekitar dua hingga tiga meter," kata Ranito. Dia mengatakan sembilan awak perahu itu diselamatkan perahu nelayan lain yang kebetulan melintas. (Baca juga: 19 Nelayan Tegal Hilang di Laut Kalimantan)
DINDA LEO LISTY
Berita Lain
53 Seniman Bandung Gelar Karya Revolusi Mental
Ahok Tolak Pemberian Infinite Card dari Mall
Hendra/Ahsan ke Final Indonesia Terbuka