TEMPO.CO, Surakarta - Penyelenggaraan Solo Batik Carnival ketujuh pada 22 Juni 2014 diperkirakan kurang diminati wisatawan dari luar daerah. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta Eny Tyasni Susana mengatakan penyebabnya adalah penyelenggaraan Solo Batik Carnival 2014 tidak berurutan seperti acara lainnya. “Kalau hanya sehari, lalu tidak ada acara lain yang waktunya berdekatan, sepertinya cukup sulit mendatangkan wisatawan ke Solo,” katanya, Rabu, 18 Juni 2014.
Dia mencontohkan penyelenggaraan acara yang diadakan secara berurutan yakni Vastenburg Carnival (6-7 Juni), Festival Ketoprak (10-14 Juni), dan Mangkunegaran Art Festival (11-12 Juni). Menurut dia, Solo Batik Carnival bisa digabungkan dengan atraksi wisata lain. Atau beberapa acara bisa dipadatkan dalam sepekan sehingga wisatawan lebih tertarik datang ke Solo karena punya beragam pilihan tontonan. “Dalam seminggu bisa menyaksikan beberapa acara,” ucapnya.
Selain itu, Solo Batik Carnival 2014 berpotensi sepi pengunjung lantaran kebanyakan tamu yang menginap di Surakarta adalah mereka yang punya agenda rapat atau seminar. Karena itu, pada akhir pekan, biasanya mereka sudah pulang ke daerah masing-masing. “Kami optimistis tahun depan akan lebih banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang menyaksikan Solo Batik Carnival,” ucapnya.
Pengusaha biro perjalanan, Mirza Ananda, mengaku tahun ini tidak menjual paket wisata Solo Batik Carnival. “Tahun lalu peminatnya sedikit. Jadi tahun ini tidak jual,” katanya. Dia mengatakan sebenarnya ada wisatawan dari luar Solo yang bertanya ihwal Solo Batik Carnival. Tapi mereka hanya bertanya, tidak punya rencana datang ke Solo. “Misal ada wisatawan luar Solo yang berminat, pasti kami layani. Termasuk untuk mencarikan tiket dan akomodasi.”
Dia menilai penyelenggaraan kali ini terkesan adem ayem. Sebab, informasi mengenai Solo Batik Carnival 2014 tidak seperti tahun lalu. “Sepertinya tahun ini kurang promosi dan informasi. Banyak orang yang tidak tahu kapan penyelenggaraan Solo Batik Carnival,” katanya.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita lain:
Komnas HAM Akan Jemput Paksa Kivlan Zen, TNI Cuek
Dolly Ditutup, Ini Kisah Masa Kecil Warga Sekitar
JK: Istana Harus Pecat Pengelola Tabloid Obor
Kecelakaan Subang, 7 Siswa SMA Cengkareng Tewas
Ahok: Masyarakat Jakarta Tak Mau Dipimpin Kafir
Serang Prabowo, Suciwati Bantah Dukung Jokowi