TEMPO.CO, Semarang - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang menemukan makanan tak layak jual saat inspeksi mendadak di sejumlah kios penjual makanan di kompleks Pasar Johar, Rabu, 18 Juni 2014. Namun tak ada makanan kemasan yang disita tim Dinas Perindustrian dan Perdagangan meski terbukti tak memenuhi standar.
"Ini sebagai bukti masih ada makanan tak layak yang dijual, kami melakukan pembinaan terhadap pedagang yang menjual produk makanan bermasalah itu," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang, Nurjannah, seusai melakukan pemeriksaan terhadap produk makanan olahan yang dijual di sejumlah kios di Pasar Johar.
Baca Juga:
Sejumlah makanan kemasan yang bermasalah itu meliputi jenis biskuit, roti, dan jelly yang bungkusnya sudah berlubang. Ditemukan pula makanan kemasan lain yang tak mencantumkan batas waktu konsumsi. "Tak ada keterangan kapan makananan itu expired atau kadaluwarsa," kata Nurjannah menambahkan. (Baca: BPOM Temukan 35 Persen Makanan Olahan Tak Layak Edar)
Meski tak menyita makanan kemasan tersebut, Nurjannah meminta pedagang tak menjualnya karena tak aman untuk dikonsumsi. Ia mengancam tak segan untuk menutup usaha pedagang bila masih menemukan makanan tak layak konsumsi dalam inspeksi berikutnya. "Kalau tetap menjual, yang bersangkutan akan kami panggil," katanya.
Selain memeriksa makanan, Dinas perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang juga mengecek ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat yang harganya mulai naik. Sejumlah bahan pokok itu meliputi bawang merah mengalami kenaikan dari Rp 12 ribu per kilogram menjadi Rp 17 ribu per kilogram, dan daging ayam dari Rp 25 ribu mejadi Rp 30 ribu per kilogram.
Musniah, seorang pedagang yang diketahui menyimpan makanan tak layak konsumsi, mengatakan makanan itu akan segera dikembalikan kepada produsennya. "Kebetulan lupa tak diganti, kami juga menyediakan stok yang masih baik," katanya.
Banyaknya jenis makanan membuat Musniah ia dan petugas pengelola toko miliknya sulit mengontrol. Ia menjelaskan biasanya sejumlah produk makanan olahan itu dikontrol oleh bagian pemasaran dari produsen yang datang setiap saat. (Baca: Aksi Warga Mencari Makanan Layak Konsumsi di Tumpukan Sampah)
EDI FAISOL
Terpopuler:
Komnas HAM Akan Jemput Paksa Kivlan Zen, TNI Cuek
Suciwati: Penjahat Tak Bisa Jadi Pahlawan
JK: Istana Harus Pecat Pengelola Tabloid Obor
Dolly Ditutup, Ini Kisah Masa Kecil Warga Sekitar
Kecelakaan Subang, 7 Siswa SMA Cengkareng Tewas