TEMPO.CO, Dompu - Sedikitnya 17 warga dari Desa Kandai Dua dan Desa Renda di Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, ditangkap polisi, Rabu, 28 Mei 2014. Sejumlah barang bukti disita dari rumah mereka, yakni ratusan senjata tajam, seperti tombak, panah kawat, dan parang.
"Kami terpaksa menangkap secara paksa karena himbauan kami tidak ditaati," kata Wakil Komandan Brimob Dompu, Inspektur Dua Muhtar, Rabu, 28 Mei 2014. (Baca juga: Tawuran di Bima, Tujuh Orang Terkena Panah)
Polisi juga menangkap puluhan warga lainnya, yang diduga juga terlibat dalam konflik berdarah yang menewaskan Buhari, 22 tahun, warga Desa Renda, serta korban luka tembak, Angga dan Hidayat. Namun belum diketahui secara pasti jumlahnya.
Mereka yang ditangkap sedang menjalani pemeriksaan di Markas Polres Dompu. Mereka juga diminta mengenali senjata tajam yang digunakan untuk membunuh korban.
Muhtar menjelaskan warga yang sudah tertangkap akan dipilah. Pemilahan dilakukan untuk memastikan siapa saja di antara mereka yang terkait dengan kasus pembunuhan terhadap Buhari pada 22 Mei lalu. "Mereka belum kita tetapkan sebagai tersangka," ujarnya.
Penangkapan mulai berlangsung pukul 08.00 WIT. Puluhan polisi dan personel Pasukan Brigade Detasemen A Dompu menyisir wilayah permukiman warga Desa Renda, Desa Kandai Dua, Desa Simpasai, dan Wawo Nduru, hasilnya tujuh orang dari Desa Renda dan sembilan orang dari Kandai Dua ditangkap.
Konflik juga disertai aksi pembakaran rumah warga sehingga puluhan perempuan dan anak-anak diungsikan ke sejumlah tempat yang lebih aman. Situasi di Dompu masih tegang meski di beberapa lokasi kondisinya berangsur normal.
Bahkan hingga Selasa malam, 27 Mei 2014, yakni sebelum dilakukan penangkapan, dua kelompok yang berseteru ini masih berjaga. Bentrok antarwarga terjadi di Kelurahan Kandai Dua dan Kelurahan Renda, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis, 22 Mei 2014. Seorang tewas, dua orang luka kena tembak, dan empat rumah dibakar. (Baca: Dua Orang Tertembak dalam Bentrokan di Bima)
AKHYAR M. NUR
Berita Terpopuler
Di KPK, Airin Matikan Rokok Wartawan
Purdi Chandra Ditahan, Primagama Tak Goyang
Anak-anaknya Disorot Kamera, Istri Anas Protes