TEMPO.CO, Cianjur - Berdalih sebagai syarat menurunkan ilmu kekebalan tubuh kepada para muridnya, seorang pria yang mengaku berprofesi sebagai guru ilmu bela diri dilaporkan puluhan muridnya ke Markas Kepolisian Sektor Takokak, Kabupaten Cianjur. Mereka mengaku menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan gurunya itu.
Sebanyak 27 anak laki-laki berusia antara 12-19 tahun diperiksa petugas dari Kepolisian Resor Cianjur, Minggu, 25 Mei 2014, akibat tindakan kekerasan seksual yang dilakukan Anin, 39 tahun, warga Kampung Cipongpok, Desa Simpang, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kasus itu terbongkar setelah orang tua salah satu korban melaporkan kasus itu ke Mapolsek Takokak.
Kepala Polres Cianjur Ajun Komisaris Besar Dedy Kusuma Bakti mengatakan orang tua itu mengaku anaknya menjadi korban kekerasan seksual guru pencak silatnya. Anin adalah guru ilmu bela diri yang memiliki murid puluhan anak dari beberapa kampung di Kecamatan Takokak.
"Atas laporan orang tua korban, pelaku langsung kami tangkap dan diamankan di Markas Polres Cianjur untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujar Dedy di Cianjur, Minggu, 25 Mei 2014.
Menurut dia, modusnya, pelaku selalu mengiming-iming setiap korbannya dengan ilmu kebal, pelet, dan ilmu gaib lainnya. "Setelah korbannya terbujuk, pelaku lalu melakukan aksi sodomi kepada para korban," kata Dedy.
Berdasarkan pemeriksaan sementara, pelaku mengaku telah melakukan perbuatannya sejak tahun 2012. "Kami terus memeriksa pelaku dan para korbannya untuk mengembangkan kasus ini," ucap Dedy.
DEDEN ABDUL AZIZ