TEMPO.CO, Semarang - Popularitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melonjak di media sosial gara-gara dia mengamuk di jembatan timbang Subah, Batang, ketika menangkap basah praktek pungli. Saking populernya aksi kemarahan itu, Ganjar diundang stasiun televisi untuk diwawancarai pelawak Tukul Arwana. “Malam ini (Selasa) saya diundang stasiun televisi di Jakarta dalam acara Tukul Arwana,” kata Ganjar saat berbicara dalam diskusi di Universitas Diponegoro, Selasa, 21 Mei 2014.
Selain direspons oleh pelawak Tukul, Ganjar juga menganggap amukannya sebagai aksi lawakan yang dia sebut sebagai stand-up comedy. “Stand-up comedy saya di Subah langsung menjadi trending topic di media sosial. Saya sendiri tak menduga,” ujarnya.
Tapi akibat lawakan Gubernur Ganjar itu, 12 dari 16 jembatan timbang di Jawa Tengah serentak tak beroperasi mulai kemarin. “Yang masih beroperasi tinggal jembatan timbang di Rembang, Blora, Cilacap, dan Magelang,” kata Kepala Unit Pelayanan Perhubungan Wilayah Tegal, Isdiyati Haryani, kemarin.
Dia menjelaskan penutupan sementara itu kebijakan dari Dinas Perhubungan Jawa Tengah. Sebab, banyak yang harus dibenahi jika operasional jembatan timbang harus disesuaikan dengan keinginan Ganjar. Dia menjelaskan, pada 2013 operasional 16 jembatan timbang lebih diutamakan untuk mengejar setoran ke kas daerah sebesar Rp 40,2 miliar. Pada 2014, target setoran pendapatan asli daerah (PAD) untuk 16 jembatan timbang itu dinaikkan menjadi Rp 42,5 miliar.
Dengan tingginya target PAD, petugas di jembatan timbang lebih mengutamakan sanksi denda sebagian besar truk yang kelebihan muatan. Meski banyak truk yang kelebihan muatan di atas 25 persen dari jumlah berat yang diizinkan, sanksi tilang jarang diberlakukan. Sebab, pembayaran dari sanksi tilang masuk ke kas negara. Karena Ganjar menginginkan sanksi denda dan tilang di jembatan timbang diterapkan sesuai aturan, “Sekarang targetnya bubar semua,” ujar Isdiyati.
Sebelum Ganjar melakukan aksi stand-up comedy itu, jembatan timbang Tanjung di Kabupaten Brebes bisa mengumpulkan uang tilang sekitar Rp 22 juta per hari. Padahal, targetnya hanya sekitar Rp 18,9 juta per hari. “Kemarin saya cek, satu hari hanya dapat sekitar Rp 900 ribu,” katanya. Di sisi lain, jumlah truk yang ditilang melonjak drastis. Setelah Ganjar mengamuk, jumlah truk yang ditilang naik dari 70 menjadi sekitar 300 truk per hari.
Sopir truk ekspedisi asal Malang, Jawa Timur, Triyanto, 44 tahun, mengaku baru tahu kalau jembatan timbang Tanjung ditutup sementara. “Kalau seluruh jembatan timbang ditutup, lumayan bisa menghemat uang,” kata Triyanto di pangkalan truk Maribaya, Kabupaten Tegal.
DINDA LEO LISTY | ROFIUDDIN
Berita Terpopuler:
Aburizal Terima Tawaran Menteri Utama dari Prabowo
Pengamat: Hanya Dua Poros Capres, Jokowi Untung
Chairul Tanjung Larang Pembelian Kendaraan Dinas
Sperma Tertua di Dunia Ditemukan di Australia
Ryan Giggs Akhiri Karier di Manchester United