TEMPO.CO, Subang - Kementerian Pertanian berusaha keras mengembalikan Indonesia sebagai negara yang mampu berswasembada kedelai.
"Indonesia pernah sukses swasembada kedelai tahun 1992," kata Menteri Pertanian Soeswono dalam pencanangan perluasan lahan tanaman kedelai yang dilakukan Kementan dan markas TNI di Desa Ponggang, Subang, Jawa Barat, Rabu, 14 Mei 2014.
Keberhasilan swasembada kedelai pada era tersebut, ujar Soeswono, karena luas lahan tanam dan institusi penyangga harga. Pada 1992, luas lahan yang ditanami kedelai mencapai 1,6 juta hektare dan harga kedelai di dalam negeri yang didilindungi Bulog bisa bersaing sehat dengan pasar internasional, sehingga para petani bersemangat menanam kedelai.
"Setelah Bulog tidak lagi berperan sebagai penyangga harga, harga kedelai terjun bebas dan petani malas menanamnya kembali," kata Soeswono.
Menurut Soeswono, kebutuhan kedelai dalam negeri saat ini mencapai 2,2 juta setiap tahun. Namun kemampuan produksi dalam negeri hanya 843,1 ribu ton atau kurang dari 45 persen. "Sisanya dipenuhi kedelai produk impor," ujar Soeswono.
Saat ini, ketika Bulog diberi peran penyangga dan pengendali harga kedelai, kesempatan menggerakan kembali petani menuju swasembada terbuka lebar. Caranya, dengan memanfaatkan lahan tidur yang tidak diolah dan menggandeng TNI bersama petani untuk merealisasikan perluasan tanamnya. (Baca: Batan Ciptakan Varietas Kedelai Super Genjah)
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan masalah kemandirian dan ketahanan pangan sekarang ini menjadi isu dunia yang sangat sentral. Vietnam, misalnya, kini melakukan upaya kemandirian pangan. "Amerika juga sekarang terus melakukan volume produksi gandum," tuturnya.
Negara lain, kata dia, sudah menyiapkan kemandirian dan ketahanan dari sekarang. Maka, Indonesia juga tidak boleh ketinggalan. "Jangan sampai kita punya duit tapi tak ada pangan yang bisa dibeli. Itu berbahaya," ujar Moeldoko.
Agar cita-cita mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan tersebut bisa cepat terlaksana, TNI melakukannya bersama rakyat. "Kalau bersama dengan rakyat, TNI dan negara bisa jadi kuat," Muldoko mengungkapkan komitmen kedekatan TNI dan rakyat. (Baca: Mentan Menyerah Genjot Swasembada Kedelai)
Luas perluasan lahan tanaman kedelai yang dikerjasamakan antara Kementan dan Mabes TNI pada 2014 mencapai 347 hektare yang tersebar di 15 provinsi dan 115 kabupaten. Di Jawa Barat tersebar di Kabupaten Subang, Karawang, Indramayu, dan Cirebon dengan luas tanam 22.400 ribu hektare.
NANANG SUTISNA
Terpopuler:
Plinplan, Anak Syarief Hasan Dimarahi Hakim
Anak Menteri Pinjamkan Rp 10 Miliar, OB: Bohong!
Pinjamkan Rp 10 Miliar ke OB, Anak Menteri Ngawur
Bersaksi, Anak Syarief Hasan Pakai Kacamata Hitam