TEMPO.CO, Kediri - Dua remaja perempuan menjadi korban pencabulan seorang dukun abal-abal bernama Sugianto, warga Desa Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Kepala Kepolisian Sektor Ngadiluwih Ajun Komisaris Mustahim mengatakan tersangka mencari remaja perempuan pengidap kelainan mental sebagai korban.
Sugianto sengaja mengincar korban karena mereka tak menyadari perbuatan cabul yang dialami dan tak mengadu pada orang tuanya. "Pelaku mengaku sebagai ahli mengobati gangguan jiwa," kata Mustahim, Kamis, 8 Mei 2014. (Baca juga: Dukun Cabul Telanjangi Puluhan Pelajar Surabaya)
Perbuatan cabul Sugianto ini terungkap setelah dua pasiennya yang masih berusia 14 tahun dan 20 tahun bercerita pada orang tua mereka. Ketika praktek pengobatan dimulai, korban diajak ke dalam kamar tertutup. Mereka diminta melepas baju untuk menjalani terapi. "Saat itulah pelaku menggerayangi tubuh korban dan mencabulinya," katanya.
Tak disangka, metode pengobatan itu diceritakan korban kepada orang tuanya. Hal itu membuat warga marah dan melaporkannya ke polisi. Menurut pengakuan pelaku, dia sudah menjalankan praktek pengobatan itu sejak satu tahun terakhir. "Diduga jumlah korban pencabulan ini cukup banyak," ujarnya.
Sugianto bersikukuh telah berdamai dengan korban. Namun dia mengakui semua perbuatan cabul itu kepada polisi. (Baca juga: PSK Ingin Laris Juga Jadi Korban Dukun Cabul)
HARI TRI WASONO
Berita Terpopuler:
Bangun Tidur, Bupati Bogor Dicokok KPK
Soal Investasi Asing, Jokowi Tangkis Serangan SBY
Hukum Syariah Aceh Disorot Media Internasional
Kronologi Bupati Bogor Rachmat Yasin Ditangkap KPK
Piala Socrates Award untuk Kota Surabaya Keliru?