TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya, Baktiono, mengatakan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, tidak pantas mendapatkan Socrates Award.
Menurut Baktiono, Risma belum menelurkan inovasi layanan publik terbaru sejak menjabat Wali Kota Surabaya, melainkan sekadar meneruskan inovasi kebijakan pendahulunya, Bambang D.H.
Baca Juga:
"Sebagai manajer kota, Risma harus membuat terobosan inovasi baru, bukan hanya meneruskan kebijakan wali kota sebelumnya. Kalau cuma meneruskan, saya juga bisa," kata Baktiono kepada Tempo, Kamis, 8 Mei 2014.
Politikus PDI Perjuangan itu mengkritik habis sikap Risma yang begitu ngotot mendapatkan Socrates Award dari Europe Business Assembly (EBA) di London pada 16 April lalu.
Baktiono mengaku sudah membuka laman EBA, dan dia terperangah karena penghargaan itu tidak gratis alias wajib membayar sejumlah duit. Dirinya juga meragukan kredibilitas dan indikator penilaian yang dilakukan EBA. “Kalau Risma menerima penghargaan resmi dari Kerajaan Inggris, saya angkat topi,” ujarnya.
Baktiono pun membandingkan dengan penghargaan dari pemerintah yang biasanya gratis dan akomodasi ditanggung oleh penyelenggara.
Baktiono juga mengatakan kerap ditawari oleh lembaga swasta untuk mendapatkan berbagai tropi dan sertifikat penghargaan. Namun ditolaknya karena harus membayar sejumlah uang terlebih dahulu. “Kalau saya mau sudah banyak penghargaan yang saya dapat," ucapnya.
Berbeda dengan Baktiono, anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Blegur Prijanggono, justru mengapresiasi beragam penghargaan yang diterima Tri Rismaharini. Namun Blegur mengaku tidak tahu ihwal Socrates Award yang diterima Risma, sapaan akrab Tri Rismaharini. "Saya tidak mengikuti berita tentang Socrates Award, karena banyak penghargaan yang diterima Ibu Risma," tuturnya.
Blegur, politisi Partai Golkar itu mengakui kinerja Risma penuh dengan inovasi, khususnya dalam hal pelayanan publik. Terlepas dari jenis penghargaannya, Blegur merasa Risma pantas mendapat penghargaan sesuai bidangnya.
Penghargaan Socrates Award belakangan menjadi pergunjingan di Kota Surabaya. Risma dinilai tidak mendapat piagam kategori Innovative City of The Future, melainkan United Europe Award.
Namun juru bicara Pemerintah Kota Surabaya, M. Fikser, menjelaskan bahwa sesuai undangan dari EBA, kategori yang diterima Surabaya adalah Innovative City of The Future. “Kalau ada yang memberitakan kategori lain, ya, silakan saja. Ini hanya masalah persepsi."
DIANANTA P. SUMEDI
Berita Terpopuler:
Bangun Tidur, Bupati Bogor Dicokok KPK
Soal Investasi Asing, Jokowi Tangkis Serangan SBY
Hukum Syariah Aceh Disorot Media Internasional
Kronologi Bupati Bogor Rachmat Yasin Ditangkap KPK
Piala Socrates Award untuk Kota Surabaya Keliru?