Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Atut Terancam Tak Punya Pengacara

image-gnews
Atut Chosiyah Chasan sebelum menjalani sidang perdananya di Pengadilan Tipikor, Jakarta, (6/5). Atut didakwa dalam kasus dugaan suap pengurusan sengketa pilkada Lebak, Banten. TEMPO/Eko Siswono
Atut Chosiyah Chasan sebelum menjalani sidang perdananya di Pengadilan Tipikor, Jakarta, (6/5). Atut didakwa dalam kasus dugaan suap pengurusan sengketa pilkada Lebak, Banten. TEMPO/Eko Siswono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, terancam tak bisa didampingi dua pengacaranya, Andi F Simangunsong dan TB Sukatma pada sidang berikutnya. Musababnya kedua pengacara itu tercatat sebagai saksi dalam berkas pemeriksaan Atut yang diduga menyuap Akil Mochtar saat masih aktif sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi.

Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), pengacara yang memiliki benturan kepentingan dalam perkara kliennya diharuskan mengundurkan diri sebagai penasihat hukum. (baca: Pengacara Akui Kumpulkan Saksi-saksi Atut)

Perihal dua pengacara yang masuk dalam berkas pemeriksaan acara Atut ditanyakan Matheus Samiaji, ketua majelis hakim kepada tim penasihat hukum. "Ini ada dua nama pengacara terdakwa dalam berkas pemeriksaan, bagaimana ini," tanya ketua majelis hakim setelah penuntut umum membacakan surat dakwaan Atut di pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa, 6 Mei 2014.

Menanggapi itu, Andi menjawab, "Saya tidak memenuhi kriteria sebagai saksi menurut KUHAP karena saya tidak tahu perkaranya sesuai dengan tempus delicti (waktu kejadian perkara) dan locus delicti (tempat terjadinya perkara)." (baca: Disebut Pengaruhi Saksi, Pengacara Atut Membantah)

Sementara itu, TB Sukatma mengatakan dirinya pernah dihadirkan menjadi saksi dalam proses penyidikan kasus sengketa Pemilukada Lebak. Apabila dirinya dijadikan saksi dalam persidangan dan materinya tak ada konflik kepentingan, Sukatma mengatakan tetap akan membela Atut di persidangan. "Saya biarkan majelis hakim mempertimbangkan keputusan itu," lanjut Sukatma.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Atut didakwa dengan dua pasal yakni pasal suap dan pasal pemberian hadiah kepada pejabat. Pada dakwaan primair, Pasal 6 ayat (1) perempuan berusia 51 tahun itu terancam dengan hukuman pidana penjara 3-15 tahun dan denda Rp 150-Rp 750 juta. Sementara pasal subsidair yakni Pasal 13 Undang-Undang Tipikor, Atut diancam dengan pidana penjara paling lama 3 tahun dan denda paling banyak Rp 150 juta.

Menurut penuntut umum, suap itu diduga bertujuan untuk memenangkan pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Lebak yang diusung Partai Golongan Karya, yakni Amir Hamzah-Kasmin. Pasangan Amir dan Kasmin menggugat ke MK atas putusan Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang memenangkan pasangan Iti Octavia dan Ade Sumardi. MK pun mengabulkan gugatan Amir dan memerintahkan KPU menggulang Pilkada Lebak.

NURUL MAHMUDAH

Terpopuler
Heboh Briptu Eka Menikah, Atasan Heran
Asisten Guru Diduga Terlibat Kekerasan Seks di JIS
Brunei Terapkan Syariat, Selebritas Dunia Protes

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Selain Lukas Enembe, Inilah Daftar Gubernur yang Pernah Jadi Tersangka KPK

22 September 2022

Lukas Enembe. ANTARA
Selain Lukas Enembe, Inilah Daftar Gubernur yang Pernah Jadi Tersangka KPK

Penetapan Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai tersangka kasus gratifikasi oleh KPK menambah daftar gubernur yang jadi tersangka.


Makin Tercekik Setelah Tarif Ojek Online Naik

8 September 2022

Makin Tercekik Setelah Tarif Ojek Online Naik

Pengemudi ojek online khawatir jumlah penumpang akan semakin berkurang setelah pemerintah menetapkan tarif ojek online baru pasca-kenaikan harga BBM.


Diduga Ada Suap Kalapas Sukamiskin di Sel Adik Atut Chosiyah

25 Juli 2018

Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, keluar dari Rutan KPK, Jakarta, 17 Maret 2015. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Diduga Ada Suap Kalapas Sukamiskin di Sel Adik Atut Chosiyah

KPK menduga ada bukti suap Kalapas Sukamiskin di sel Wawan, adik Atut Choisiyah.


KPK Periksa Eks Sekpri Atut Chosiyah dalam Kasus TPPU Wawan

13 Juli 2018

Adik Gubernur Banten nonaktif, Atut Chosiyah Chasan, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, terpidana kasus suap sengketa Pilkada Lebak, Banten, di Rutan KPK, Jakarta, 17 Maret 2015. Wawan akan dipindahkan ke Rutan Sukamiskin, Bandung, yang sebelumnya ditahan di markas Pom Dam Jaya, Guntur, Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
KPK Periksa Eks Sekpri Atut Chosiyah dalam Kasus TPPU Wawan

Adik Atut Chosiyah ditetapkan sebagai tersangka kasus TPPU setelah KPK mengembangkan kasus korupsi pengadaan alat kesehatan yang menjeratnya.


Kasus Korupsi Alat Kesehatan, Ratu Atut Divonis 5 Tahun 6 Bulan  

20 Juli 2017

Terdakwa kasus korupsi pengadaan alat kesehatan di rumah sakit rujukan Pemprov Banten Ratu Atut Chosiyah (kiri) berbicara dengan kuasa hukumnya seusai menjalani sidang dengan agenda pembacaan tuntutan di Pengadilan Tipikor Jakarta, 16 Juni 2017. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Kasus Korupsi Alat Kesehatan, Ratu Atut Divonis 5 Tahun 6 Bulan  

Ratu Atut divonis hanya 5 tahun 6 bulan, lebih ringan dari tuntutan jaksa.


Atut Chosiyah Akan Menjalani Sidang Vonis Kasus Alkes Hari Ini  

20 Juli 2017

Mantan Gubernur Banten, Atut Chosiyah mendengarkan pembacaan tuntutan atas dirinya dipengadilan Tipikor, Jakarta, 16 Juni 2017. Ibu dari Wakil Gubernur Banten, Andika Azrumi tersebut dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum KPK selama 8 tahun penjara dan  membayar denda Rp 250 juta subsider 6 bulan kurungan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Atut Chosiyah Akan Menjalani Sidang Vonis Kasus Alkes Hari Ini  

Sebelumnya, jaksa menuntut hakim agar menghukum Atut Chosiyah selama 8 tahun penjara dan denda Rp 250 juta.


Baca Pleidoi Kasus Alkes Banten, Atut Chosiyah Menangis Minta Maaf

6 Juli 2017

Atut Chosiyah menyeka matanya saat mendengarkan saksi Djaja Buddy Suhardja selaku Kepala Dinas Kesehatan (Kandinkes) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten di Pengadilan Tipikor, 15 Maret 2017. Atut menjalani sidang dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan RS di Banten. TEMPO/Maria Fransisca (magang)
Baca Pleidoi Kasus Alkes Banten, Atut Chosiyah Menangis Minta Maaf

Mantan Gubernur Banten, Atut Chosiyah, menangis tersedu-sedu ketika membacakan nota pleidoi di sidang korupsi pengadaan alat kesehatan Banten.


Korupsi Alkes Banten, Rano Karno Disebut Terima Rp 700 Juta  

16 Juni 2017

Gubernur Banten Rano Karno kepada media mengatakan siap menjalani tes urine dan mengusulkan kepada BNN untuk melakukan tes urine terhadap seluruh PNS di Banten. TEMPO/Darma Wijaya
Korupsi Alkes Banten, Rano Karno Disebut Terima Rp 700 Juta  

Rano Karno, sewaktu menjabat Wakil Gubernur Banten, disebut memperoleh duit Rp 700 juta.


Atut Chosiyah Dituntut 8 Tahun Penjara dalam Korupsi Alkes

16 Juni 2017

erdakwa kasus korupsi pengadaan alat kesehatan Atut Chosiyah (kiri) menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 26 April 2017. ANTARA/Hafidz Mubarak A.
Atut Chosiyah Dituntut 8 Tahun Penjara dalam Korupsi Alkes

Mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dituntut 8 tahun penjara dalam kasus korupsi alat kesehatan.


Sidang Atut, Ustaz Haryono Mengaku 9 Kali Pimpin Istigasah

10 Mei 2017

erdakwa kasus korupsi pengadaan alat kesehatan Atut Chosiyah (kiri) menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 26 April 2017. ANTARA/Hafidz Mubarak A.
Sidang Atut, Ustaz Haryono Mengaku 9 Kali Pimpin Istigasah

Ustaz Haryono mengaku sembilan kali mempimpin istigasah untuk mendoakan Atut Chosiyah.