Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Status Gunung Merapi Waspada  

image-gnews
Warga melihat Gunung Sinabung saat kembali memuntahkan Abu Vulkanik di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, (5/11). Gunung merapi ini kembali memuntahkan abu vulkanik selama 20 menit. (AP Photo/Binsar Bakkara)
Warga melihat Gunung Sinabung saat kembali memuntahkan Abu Vulkanik di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, (5/11). Gunung merapi ini kembali memuntahkan abu vulkanik selama 20 menit. (AP Photo/Binsar Bakkara)
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) meningkatkan status Gunung Merapi dari normal ke waspada. Kenaikan status itu ditetapkan pada Selasa, 29 April 2014, pukul 23.50 WIB.

Surat keputusan kenaikan status bernomor 326/04/BGV.K/2014 itu ditandatangani Kepala BPPKG Subandriyo. Pertimbangan kenaikan status dari normal ke waspada atau level II ini yakni adanya aktivitas kegempaan yang meningkat dalam sepuluh hari terakhir. "Tekanan gas fluida ditunjukkan dengan adanya gempa low-frequency (LF) yang signifikan," kata Subandriyo, Rabu, 30 April 2014).

Sebanyak 37 gempa guguran tercatat pada alat-alat seismik Merapi pada 20-29 April 2014. Adapun gempa multifase terjadi 13 kali. Akibat tekanan gas, terjadi 4 kali embusan asap, 24 kali gempa tektonik, dan 29 kali gempa low-frequency.

Pada 29 April 2014, BPPTK mencatat adanya peningkatan jumlah kegempaan yang signifikan. Suara dentuman yang menggelegar dari puncak gunung juga terdengar dari jarak lebih dari delapam kilometer.

Adanya tekanan gas fluida itu mengakibatkan suara menggelegar seperti suara ledakan atau sonic boom. "Kenaikan status ini supaya masyarakat waspada dan tidak kaget," kata Subandriyo.

Menurut Subandriyo, saat ini hanya terjadi letusan minor yang sering disertai dengan lontaran batu, pasir, dan abu dengan jarak lontar tidak lebih dari dua kilometer. Namun masyarakat harus tetap bersiap siaga terhadap risiko bencana.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta Gatot Saptadi menyatakan pihaknya segera menggelar mitigasi bencana dengan melibatkan pihak-pihak terkait, terutama masyarakat. Dengan begitu, BPBD DIY bisa meningkatkan kewaspadaan akan ancaman bencana yang ditimbulkan oleh Merapi. "Masyarakat supaya lebih waspada dan siap menghadapi bila sewaktu-waktu ada bencana," kata Gatot.

MUH SYAIFULLAH

Teropuler:
Kakak Pelaku Pelecehan JIS: Ya Allah Dia Orang Baik
Dari Balik Bui, Ratu Atut Atur Pengganti Sekda
5 Rayuan Jokowi Vs Prabowo Rebutan Koalisi  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cerita dari Kampung Arab Kini

3 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

9 hari lalu

Atraksi jathilan di Sleman, DI Yogyakarta. Dok. Istimewa
Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.


Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

25 hari lalu

Suasana Pasar Takjil Kaliurang di lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta yang berlangsung 29-31 Maret 2024. (Dok. Istimewa)
Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.


Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

26 hari lalu

Kawasan wisata Tebing Breksi di Sleman, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.


Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

35 hari lalu

Gunung Merapi di Yogyakarta. Dok. BPPTKG Yogyakarta.
Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.


Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

51 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. Data BPPTKG pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di daerah potensi bahaya dan menghimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar serta awanpanas guguran terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi yang saat ini berada di tingkat aktivitas Siaga (level III). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.


Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

51 hari lalu

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Jumat petang, 28 Juli 2023. Dok. BPPTKG.
Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.


Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

53 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 24 Januari 2024. Menurut data BPPTKG telah terjadi Awan panas Guguran durasi 186.28 detik pada tanggal 24 Januari 2024 pukul 15:56 WIB dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya (kali Bebeng). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.


Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

24 Februari 2024

Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Suci Nyepi 1946 Caka, digelar di Kaliurang Park, Pakem Sleman Yogyakarta Jumat 23 Februari 2024. (Dok. Istmewa)
Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman


Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

20 Februari 2024

Wisatawan menaiki jip lava tour di Kali Kuning, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin, 25 Desember 2023. Wisata lava tour yang menawarkan berkendara menaiki mobil jip menyusuri lereng Gunung Merapi melihat sisa erupsi tahun 2010 tersebut ramai dikunjungi wisatawan saat libur Natal 2023. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyasyah
Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.