TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham dan Bendahara Umum Golkar Setya Novanto mengaku pernah membahas sengketa pemilihan Gubernur Jawa Timur dengan Ketua Golkar Jawa Timur Zainuddin Amali. Waktu itu, kasus sedang bergulir di Mahkamah Konstitusi yang diketuai Akil Mochtar.
"Amali bilang dapat SMS dari Akil Mochtar yang mengatakan sengketa Jatim agak gawat," kata Idrus saat bersaksi buat terdakwa Akil di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis, 24 April 2014.
Menurut Idrus, dalam pembicaraan yang terjadi di ruang Fraksi Golkar pada 1 Oktober 2013 antara dia, Setya, dan Amali itu, mereka hanya membahas kabar "gawat" tersebut. Tak ada pembicaraan lain apalagi menyangkut duit suap buat Akil.
"Jadi ini sekaligus untuk memperbaiki keterangan di BAP," kata Idrus.
Setya, yang hadir dalam pertemuan itu, mengatakan sebenarnya tak hanya mereka bertiga yang ada dalam pembicaraan tersebut. Ada juga politikus Golkar lain seperti Bambang Soesatyo. Setya dan Idrus mengaku meminta Amali tak menggubris ancaman Akil itu karena merasa kemenangan pasangan Soekarwo-Syaifullah Yusuf cukup kuat sebab perbedaan suara yang cukup jauh.
"Kami memang enggak ada bicara hal-hal yang lain karena cepat saja," kata Setya.
Amali dalam sidang Akil sebelumnya mengatakan mereka memang tak membicarakan duit suap buat Akil. Sebab, kata Amali, permintaan Rp 10 miliar dari Akil baru ia terima pada 1 Oktober 2013 malam. Sedangkan pertemuannya dengan Setya dan Idrus terjadi pada siang hari.
Adapun Idrus mengklaim sama sekali tak pernah berkomunikasi dengan Akil terkait dengan sengketa pilgub Jatim. Dia membantah hanya memberikan uang receh kepada Akil seperti yang disebut dalam percakapan BlackBerry Messenger antara Amali dan Akil. Setya juga membantah punya bisnis di Jawa Timur serta menjalin komunikasi dengan Akil seperti yang disebut dalam percakapan BBM Akil dengan Amali.
Dalam BBM antara Amali dan Akil pada 1-2 Oktober 2013, disebutkan Akil meminta Rp 10 miliar kepada Amali untuk memenangkan kubu Soekarwo. Akil juga menyatakan kesal terhadap Idrus lantaran dia hanya diberi uang “kecil” tapi tiba-tiba diminta mengurus sengketa kepala daerah Jawa Timur.
Akil juga menyebutkan biaya pengurusan kasus akan diambil dari kantong Setya dan Nirwan Bakrie, adik Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie. Setya dan Idrus membantah klaim Akil dalam pesan BlackBerry tersebut.
KHAIRUL ANAM
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP |Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler:
Hadi Poernomo: Saya Menikahi Anak 'Wong Sugih'
Jokowi Nangis Gara-gara Jam Tangan
Akuisisi Batal, Dahlan: Saya Seolah Menteri Ngawur
Pelawak Oni dan Bekas Bupati Aceng ke Senayan