TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan Achmad Dimyati Natakusumah mengatakan Ketua Umum Suryadharma Ali akan mengunjungi Ketua Majelis Syariah PPP Maimun Zubair untuk berkonsultasi mengenai pemecatannya. (Baca: Suryadharma Dituduh Pelintir Omongan Kiai Maimun).
"Ketua Majelis Syariah mungkin bisa menengahi karena semua kader hormat kepadanya," ujar Dimyati ketika dihubungi Tempo, Ahad, 20 April 2014. Menurut Dimyati, pihaknya ingin agar konflik pada tubuh partainya selesai dengan damai.
Untuk itulah, kata Dimyati, keputusan harus diambil secara islami, yakni dengan jalan musyawarah. "Kami tidak mau ada perpecahan. Kejadian ini pasti disambut gembira oleh partai-partai non-Islam," Dimyati menambahkan. (Baca: Suryadharma Ali Dilengserkan dari Ketua Umum PPP)
Setelah bertemu Maimun Zubair, Dimyati akan mendesak Suryadharma Ali mengadakan rapat pleno dan rapat pimpinan nasional untuk membahas masalah ini. "Harus secepatnya, jangan sampai berlarut-larut, apalagi mau pilpres," katanya lagi.
Rapimnas PPP yang diadakan pada 19-20 April 2014 resmi memberhentikan sementara Suryadharma dari ketua umum. Sekretaris rapat, Muhammad Romahurmuziy, mengatakan awalnya rapat dimaksudkan untuk islah (perdamaian) di antara berbagai kubu di PPP. (Baca: PPP: Maaf, Kami Pertontonkan Politik Tak Santun)
Namun Suryadharma tetap tak bersedia mengikuti forum rapimnas. Dengan dicopotnya Suryadharma, maka koalisi dengan Prabowo Subianto otomatis batal. Harusnya rapimnas dibuka Suryadharma. Namun, hingga pukul 20.40 WIB, Suryadharma belum datang. (Baca: Rapimnas PPP Akan Kembali ke Titik Nol)
Dalam rapimnas ini, elite PPP yang hadir antara lain Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Zarkasyi Nur, Ketua Majelis Pakar DPP PPP Barlianta Harahap, Wakil Ketua Umum DPP PPP Emron Pangkapi, Lukman Hakim Saifuddin, dan Suharso Manoarfa. (Baca pula: Kubu Suryadharma: Pencopotan Ketua Umum Aksi Makar)
TIKA PRIMANDARI