Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KRI Usman, Moeldoko Bantah Minta Maaf ke Singapura  

image-gnews
Jenderal TNI Moeldoko. Tempo/Tony Hartawan
Jenderal TNI Moeldoko. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Moeldoko membantah telah menyampaikan permintaan maaf atas penamaan KRI Usman Harun kepada pemerintah Singapura. Moeldoko membantah materi wawancara dengan media televisi Singapura, Channel NewsAsia, adalah permintaan maaf karena Indonesia menjadikan pelaku pemboman McDonald House pada 10 Maret 1965 sebagai pahlawan dan nama kapal perang.

"Kalau urusan melintir berita, itu biasa wartawan," kata Moeldoko di Istana Negara, Kamis, 17 April 2014. (Baca: Soal Usman Harun, Singapura Langgar Piagam PBB)

Panglima TNI menyatakan kata "maaf" yang keluar dalam wawancara tersebut tidak bertujuan untuk memohon kepada Singapura. Artikel yang membuat wawancara Moeldoko itu berjudul " Indonesian Armed Forces Chief expresses regret over naming of warship" yang dipublikasikan pada 15 April 2014 lalu.

Kata "maaf" tersebut, kata Moeldoko, lebih sebagai ungkapan bahwa Indonesia sudah final atau tak akan berubah perihal penyematan nama Usman Harun pada kapal perang yang dibeli dari Inggris tersebut. "Tak ada itu mohon maaf," kata Moeldoko. (Baca: KRI Usman-Harun Bakal Berlayar di Indonesia Timur)

Wawancara Moeldoko ini mendapat kritik dari guru besar hukum internasional dari Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana. Sikap Moeldoko, menurut Hikmawanto, memberi gambaran seolah Indonesia tunduk pada kemarahan Singapura.

Hikmahanto memaparkan ada dua tafsir atas permintaan maaf Moeldoko. Pertama, tafsiran seolah atas nama Indonesia, Moeldoko meminta maaf kepada Singapura. Kata "maaf" ini diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai "regret" yang memiliki implikasi diplomatik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan interpretasi kedua adalah kata maaf yang biasa digunakan masyarakat Indonesia bila hendak berbicara keras. Masyarakat biasanya akan mendahuluinya dengan kata "maaf" yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai "pardon me".

Menurut Hikmahanto, kata "mohon maaf" Moeldoko diterjemahkan Channel NewsAsia sebagai 'regret' alias penyesalan. Di Indonesia, publik diduga akan resah seolah Indonesia menyerah ke Singapura.

"Panglima TNI harus melakukan klarifikasi atas pernyataan 'mohon maaf'nya sehingga publik di Indonesia tidak merasa dikhianati," kata Hikmahanto.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita lain:
Wanita Italia Koma di Bali, Napoli Galang Dana
Belanda Bantu PT PAL Produksi Kapal Perusak Rudal
Kasus Murid TK JIS, Korban Baru Versi Komnas Anak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ahli Hukum Tata Negara Zainal Arifin Mochtar Usulkan Pengadilan Rakyat, Ini Alasannya

12 hari lalu

Pakar hukum tata negara yang juga dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Zainal Arifin Mochtar saat di Bandung, Jumat 23 Februari 2024. Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Ahli Hukum Tata Negara Zainal Arifin Mochtar Usulkan Pengadilan Rakyat, Ini Alasannya

Ahli Hukum Tata Negara UGM, Zainal Arifin Mochtar sebut pengadilan rakyat dalam deklarasi Kampus Menggugat. Begini balasan Moeldoko.


AHY Bertemu dengan Beberapa Tokoh Setelah Menjabat Menteri ATR, Siapa Saja?

19 hari lalu

Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (ANTARA/HO-dokumen Biro Hubungan Masyarakat Kementerian ATR/BPN)
AHY Bertemu dengan Beberapa Tokoh Setelah Menjabat Menteri ATR, Siapa Saja?

AHY telah bertemu dengan beberapa tokoh dengan berbagai tujuan, dari meminta dukungan hingga peningkatan hubungan kerja


Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

22 hari lalu

Sampul majalah TEMPO edisi 16 September 2019. dok. TEMPO
Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

Beberapa kali laporan investigasi dan cover Majalah Tempo pernah dilaporkan ke Dewan Pers oleh berbagai pihak. Soal apa saja, dan siapa pelapornya?


Moeldoko Sebut Tak Ada Transaksi Politik di Balik Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo

27 hari lalu

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bersama Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Juri Ardiantoro saat memberikan keterangan soal usulan penundaan Pemilu Serentak 2024 oleh Bawaslu di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat, 14 Juli 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Moeldoko Sebut Tak Ada Transaksi Politik di Balik Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo

Moeldoko minta polemik pemberian pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo dihentikan. Ia menyebut tak ada transaksi politik dalam pemberian pangkat itu.


Salaman AHY-Moeldoko dan Prabowo-Sri Mulyani: Desain Jokowi dan Pesan Untuk Publik

30 hari lalu

Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) bersalaman dengan Ketu KSP Moeldoko menghadiri Sidang Kabinet Paripurna pertamanya yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin 26 Februari 2024. Salah satu agenda sidang membahas persiapan Ramadhan dan Pemilu 2024. TEMPO/Subekti.
Salaman AHY-Moeldoko dan Prabowo-Sri Mulyani: Desain Jokowi dan Pesan Untuk Publik

Apa pesan di balik salaman AHY-Moeldoko dan Prabowo-Sri Mulyani?


AHY-Moeldoko Kini Salaman Dulu Diwarnai Cap Jempol Darah, Kader PDIP Pernah Melakukannya

30 hari lalu

Kader Partai Demokrat menempelkan jempolnya pada spanduk di saat kegiatan cap jempol darah Kantor DPD DKI Partai Demokrat, Jakarta, Ahad, 7 Maret 2021. AHY selaku Ketum Partai Demokrat saat ini menyebut KLB Deli Serdang sebagai kongres ilegal. TEMPO/Muhammad Hidayat
AHY-Moeldoko Kini Salaman Dulu Diwarnai Cap Jempol Darah, Kader PDIP Pernah Melakukannya

Aksi cap jempol darah pernah dilakukan kader Demokrat pimpinan AHY melawan Moeldoko Cs. Dulu, PDIP pernah lakukan aksi cap jemol darah.


Kejadian Menarik Sidang Kabinet Jokowi: Salaman AHY-Moeldoko dan Sri Mulyani-Prabowo, Makan Siang Gratis Masuk RAPBN 2025

30 hari lalu

Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) bersalaman dengan Ketu KSP Moeldoko menghadiri Sidang Kabinet Paripurna pertamanya yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin 26 Februari 2024. Salah satu agenda sidang membahas persiapan Ramadhan dan Pemilu 2024. TEMPO/Subekti.
Kejadian Menarik Sidang Kabinet Jokowi: Salaman AHY-Moeldoko dan Sri Mulyani-Prabowo, Makan Siang Gratis Masuk RAPBN 2025

Ada beberapa kejadian menarik di Sidang Kabinet yang digelar Jokowi pada Senin, 26 Februari 2024, salam-salaman AHY-Moeldoko dan Sri Mulyani-Prabowo.


Kata Pengamat Soal Momen AHY Salaman dengan Moeldoko dan Sri Mulyani Ucapkan Selamat ke Prabowo

31 hari lalu

Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) bersalaman dengan Ketu KSP Moeldoko menghadiri Sidang Kabinet Paripurna pertamanya yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin 26 Februari 2024. Salah satu agenda sidang membahas persiapan Ramadhan dan Pemilu 2024. TEMPO/Subekti.
Kata Pengamat Soal Momen AHY Salaman dengan Moeldoko dan Sri Mulyani Ucapkan Selamat ke Prabowo

Momen AHY bersalaman dengan Moeldoko dan Sri Mulyani ucapkan selamat ke Prabowo menurut Cecep tak lepas dari peran Jokowi.


Herzaky Tanggapi AHY Salaman dengan Moeldoko: Bagi Kami, Dia Not Forgiven and Not Forgotten

31 hari lalu

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat (Bakomstra) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. Foto: Partai Demokrat
Herzaky Tanggapi AHY Salaman dengan Moeldoko: Bagi Kami, Dia Not Forgiven and Not Forgotten

Bagi kader-kader Partai Demokrat, Herzaky menyebut Moeldoko tak termaafkan dan tak terlupakan.


3 Hal Pertemuan AHY dan Moeldoko, Berjabat Tangan dan Tak Canggung

31 hari lalu

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Meteri Agraria dan Tata Ruang Agus Harimurti Yudhoyono salaman sebelum rapat kabinet di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
3 Hal Pertemuan AHY dan Moeldoko, Berjabat Tangan dan Tak Canggung

Pertemuan mereka menjadi sorotan publik, karena AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat pernah akan dikudeta oleh Moeldoko dalam Kongres Luar Biasa