TEMPO.CO, Malang - Kepolisian Resor Malang menyelidiki asal-usul minuman keras oplosan yang menewaskan sembilan penduduk Wisma Cemara, Jalan Sumberwaras 21, Kabupaten Malang, pada 15-16 April 2014. “Kami menduga, pesta ulang tahun itu hanya alibi tersangka utama yang menjadi tuan rumah, Edwin Bachruddin,” kata Kepala Kepolisian Resor Malang Ajun Komisaris Besar Adi Deriyan Jayamarta, Kamis, 17 April 2014.
Hingga kini, polisi kesulitan mencari keterangan karena korban dan keluarga korban tertutup.
Kepala Kepolisian Sektor Lawang Komisaris Gatot Setiawan mengatakan peristiwa itu bermula dari pesta minuman keras untuk merayakan ulang tahun Edwin Bachruddin di tempat indekosnya di Wisma Cemara, pada Senin kemarin. Edwin mengajak 13 temannya dan menyediakan minuman. Pesta berlangsung dari pukul 16.00-21.00 WIB.
Menurut beberapa saksi, 14 orang yang ikut berpesta itu menghabiskan 15 botol Bir Bintang. Minuman itu dicampur minuman keras lain, minuman energi, juga cairan yang diduga metanol. Kematian sembilan orang itu terkuak dari informasi kematian Sri Wijiastutik, warga Sembon Wetan, Kecamatan Ngajum, di rumah kontrakannya di Jalan Sumberwaras, Selasa siang, 15 April 2014.
Setelah pesta, mereka pulang. Selasa esoknya, sekitar pukul 12.00 WIB, Sri Wijiastutik ditemukan tewas lebih dulu di kamar indekosnya. Malam harinya Edwin jadi korban tewas kedua. Dia meninggal di RS Dr Soetomo, Surabaya.
Pada Selasa malam itu pula delapan peserta pesta minuman keras berobat ke RSUD Lawang. Mereka sudah dalam kondisi setengah sadar, kejang-kejang, mual, muntah, dan pandangan kabur. Karena kondisi pasien kritis, RSUD Lawang merujuk lima korban ke Rumah Sakit Umum dr Sjaiful Anwar di Kota Malang dan dua orang lagi dirujuk ke RS Panti Nirmala di Kota Malang. (Baca: Inilah 24 Korban Miras Oplosan di Mojokerto)
Polisi menyita barang bukti, antara lain 15 botol Bir Bintang, satu botol besar cairan mirip metanol, dan botol minuman energi. Namun, polisi belum dapat memastikan penyebab pasti kematian mereka. “Sejauh ini kami mengamankan barang bukti botol minuman bir, tapi campuran apa saja nanti menunggu penyelidikan lebih dalam termasuk harus ada visum. Juga sedang diselidiki asal usul minuman itu,” kata Gatot.
ABDI PURMONO
Terpopuler
Kasus Murid TK JIS, Korban Baru Versi Komnas Anak
Rano Karno Santai Hadapi Ancaman Atut
Rahasia Madrid Kalahkan Barcelona