TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya masih menyelidiki motif penganiayaan dokter tentara, Kapten Arief, oleh sembilan perwira. “Masih kami selidiki kenapa pengeroyokan itu terjadi,” kata Hadi saat dihubungi, Rabu, 26 Maret 2014.
Menurut Hadi, kasus penganiayaan dokter Arief itu kini sudah ditangani oleh polisi militer. Beberapa pelaku pengeroyokan pun sudah dipanggil. Namun Hadi tak bisa memerinci berapa orang pelaku yang sudah dipanggil. (Baca: TNI AU Selidiki Penganiayaan Dokter Tentara Arief)
Penyelidikan atas kasus penganiayaan ini, kata Hadi, juga bekerja sama dengan bagian intelijen militer. “Nanti akan kami pastikan apa sebenarnya motifnya.”
Saat ini, kata dia, TNI masih fokus memberi perawatan pada Arief, yang kini dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Hardjolukito, Yogyakarta, akibat luka di bagian lever dan ginjal. (Baca: Dokter Tentara Dikeroyok 9 Perwira TNI AU di Yogya)
Kapten Arief adalah dokter tentara di Skuadron Pendidikan 102 Komando Pendidikan TNI AU Pangkalan Adisucipto Yogyakarta. Ia dikeroyok oleh Letnan Satu D dan delapan perwira berpangkat letnan sampai mayor pada Rabu, 12 Maret 2014.
Menurut sumber Tempo, kekerasan ini dipicu oleh Letnan D yang kecewa dengan diagnosis dokter Arief yang menyatakan jantungnya bermasalah. "Kalau jantung bermasalah, pelaku tidak bisa terbang dan itu pemicu dia memukul korban," ujarnya. (Baca: Mengapa Letnan Satu D Keroyok Dokter TNI AU?)
IRA GUSLINA SUFA