TEMPO.CO, Yogyakarta - Korban penganiayaan sesama anggota TNI Angkatan Udara, Kapten Arief, masih dirawat di ruang Intensive Care Unit ( ICU) Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Udara Hardjolukito, Yogyakarta. Dokter TNI AU itu masih membutuhkan perawatan intensif akibat luka yang dia alami setelah dikeroyok Letnan Satu Penerbangan Dika dan delapan perwira lainnya pada 12 Maret 2014.
"Kapten dokter Arief masih dirawat di ruang ICU karena masih membutuhkan perawatan intensif," kata juru bicara Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Udara Hardjolukito, Mayor Sus Agung Riyadi, Rabu, 26 Maret 2014. (baca: (baca: Mengapa Letnan Satu D Keroyok Dokter TNI AU?)
Menurut dia, akibat pemukulan itu, Arief belum bisa memberi keterangan secara detail tentang luka yang dialaminya. Sebab, kata Agung, keterangan ini harus dilengkapi dengan rekam medis.
Arief disebut mengalami perdarahan pada kepala dan luka dalam akibat penganiayaan yang dilakukan para peserta pendidikan lanjutan Angkatan Udara itu. Arief merupakan dokter di Wing Pendidikan Terbang Landasan Udara Adisoetjipto Yogyakarta yang membawahi 3 Skuadron Pendidikan: 101, 102, dan 104.
Di ruang ICU, tidak terlihat penjagaan yang ketat. Keluarga Arief juga tak terlihat menjaganya. Ruang ICU harus steril sehingga tak semua orang diperbolehkan masuk. Soal tingkat keparahan luka yang diderita Arief, Agung menyatakan, "Interpretasikan saja sendiri kalau masih di ICU itu seperti apa," katanya.
Menurut dia, Arief bukanlah anggota dokter di Rumah Sakit Umum Pusat TNI Angkatan Udara Hardjolukito, melainkan di Landasan Udara Adisoetjipto. Arief mengurusi kesehatan personel atau anggota skuadron TNI AU di Landasan Udara Adisoetjipto. "Kalau ke sini (ke Hardjolukito) untuk koordinasi anggotanya yang sakit," katanya.
Kepala Penerangan dan Perpustakaan Landasan Udara Adisoetjipto Mayor Hamdy Londong Allo mengakui adanya insiden penganiayaan Kapten Arief itu. Dia menyatakan Provost TNI AU sudah bergerak untuk menangani kasus ini. "Dalam penyelidikan, saya kira soal Letnan Satu D (Dika) itu menjadi pemicunya," kata dia.
Dia meluruskan pemberitaan soal pemeriksaan jantung Letnan Satu Dika. Perwira itu bukan diperiksa di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, melainkan di Lembaga Kesehatan Penerbangan Ruang Angkasa di Jakarta. (Baca: Dokter Tentara Dikeroyok 9 Perwira TNI AU di Yogya)
MUH SYAIFULLAH
Terpopuler
Puing MH370 Ada di Celah Gunung Api Bawah Laut
Sayap PKS Tolak Ahok Jadi Gubernur
2 Kemungkinan Penyebab Jatuhnya MH370