TEMPO.CO, Jakarta - Terpidana suap penambahan kuota impor daging sapi, Ahmad Fathanah, merasa jengkel saat dicecar oleh penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi. Fathanah yang dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa Maria Elizabeth Liman merasa diperlakukan sebagai terdakwa. (Baca: Sefti dan Darin Tak Temani Para Suami Jadi Saksi)
"Saya ingatkan, saya saksi, bukan terdakwa," protes Fathanah kepada penuntut umum Fitroh Rohcayanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat, Selasa, 25 Maret 2014.
Fathanah protes setelah dirinya dicecar oleh Fitroh terkait dengan komunikasinya dengan beberapa orang dalam kaitannya dengan kasus suap kuota impor daging sapi. Menurut Fathanah, semua pertanyaan jaksa sudah ia jawab dalam sidangnya. Dia juga menegaskan sudah mendapat vonis dan tak merasa perlu menjawab pertanyaan yang sama dari jaksa.
"Mohon maaf, Yang Mulia. Soalnya ini 14 tahun Yang mulia. Naik tensi ini," kata Fathanah ketika ditegur oleh majelis hakim agar lebih santai.
"Ya, ya. Saya lanjutkan," kata jaksa Fitroh.
"Saya tak mohon maaf sama jaksa," kata Fathanah memotong omongan Fitroh.
Saat itu Fitroh mengklarifikasi rekaman percakapan telepon antara Fathanah dan Deni, istri Elda Devianne, orang yang mengenalkan Fathanah ke Maria. Jaksa juga mengkonfirmasi rekaman pembicaraan antara Fathanah dan Zaki, orang dekat Lutfi.
"Jaksa maunya kita iya iya terus jawabnya. Inilah yang bikin saya kena 14 tahun," kata Fathanah. (Baca: Istri Fathanah, Sefti: Saya Harus Move On)
Ketua majelis hakim Purwono lantas menasihati agar Fathanah menjawab saja apa yang ditanyakan oleh penuntut umum. Fathanah diminta menjawab iya jika benar iya, menjawab tidak jika tidak, dan menjawab lupa jika tak ingat kejadiannya.
Ulah Fathanah itu sempat membuat seisi ruang sidang gergeran. Selain Fathanah, penuntut umum juga menghadirkan bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, Menteri Pertanian Suswono, dan Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin.
KHAIRUL ANAM
Terpopuler:
MH370 Jatuh, Seluruh Awak dan Penumpang Tewas
Jatuhnya MH370 Diungkap Satelit Inggris
Pernyataan Lengkap PM Malaysia Soal MH370