TEMPO.CO, Jakarta - Meski pelelangan proyek monorel di Kota Bandung belum dimulai, tiga investor asing sudah menyatakan minat mereka mengikuti pelelangan tersebut. Menurut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, ketiga investor asing tersebut menawarkan teknologi yang berbeda. "Dari Brasil, Jerman, dan Cina," ujar Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, saat ditemui Tempo di Institut Teknologi Bandung, Selasa, 25 Maret 2014. (Baca: Ridwan Kamil Bawa Oleh-oleh Bantuan dari Eropa)
Kepada Emil, investor asal Brasil itu menawarkan teknologi transportasi aeromovel. Sekilas, teknologi aeromovel tampak seperti monorel pada umumnya. Namun kereta aeromovel dapat berjalan dengan tenaga angin. Berjarak enam meter dari permukaan tanah itu, kereta ini dapat melesat hingga kecepatan 60 kilometer per jam.
Adapun investor dari Jerman menggunakan teknologi H-Bahn. Kereta dengan teknologi ini dapat berjalan tanpa memerlukan tenaga masinis. Tidak hanya itu, kereta menjadi unik karena gerbongnya menggantung pada rel.
"Investor Cina membawa teknologi yang sama dengan yang ditawarkan pada Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sama dengan teknologi monorel pada umumnya," kata Emil.
Saat ini pihaknya tengah menunggu surat balasan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Perhubungan soal persetujuan pembukaan lelang. "Karena dokumen lelang kami sudah lengkap," katanya.
Pemkot Bandung telah mengirim surat tersebut dua pekan lalu. Surat persetujuan itu berfungsi melegalkan rencana daerah dan meminta bantuan supervisi dari Bappenas. "Artinya, Pemkot Bandung meminta ketegasan agar dokumen lelang yang telah disiapkan dinilai memenuhi standar Bappenas," kata Emil. (Baca: Wali Kota Bandung Ridwan Kamil Ingin Tiru Shanghai)
PERSIANA GALIH
Terpopuler:
MH370 Jatuh, Seluruh Awak dan Penumpang Tewas
Jatuhnya MH370 Diungkap Satelit Inggris
Pernyataan Lengkap PM Malaysia Soal MH370