TEMPO.CO, Padang - Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali meletus pada Rabu, 19 Maret 2014. Hingga sore ini, Marapi telah meletus tiga kali, yakni pada pukul 08.08, 11.15, dan 13.40.
Letusan ini menyebabkan sejumlah daerah di sebelah barat gunung itu terkena hujan abu tipis. Di antaranya Sungai Puar dan Batu Palano di Kabupaten Agam.
Pengamat dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukittinggi, Hartanto, mengatakan, secara visual, ketinggian letusan tak kelihatan. Sebab, gunung masih ditutupi kabut asap.
Hartanto menyatakan, berdasarkan laporan dari Camat Sungai Puar, terjadi hujan abu tipis pada pagi ini. "Akibat erupsi pertama. Erupsi kedua dan ketiga belum ada laporannya," ujarnya kepada Tempo, Rabu, 19 Maret 2014.
Menurut pengamatan PVMBG, gempa pada pukul 08.08 memiliki amplitudo 30 milimeter dengan durasi 45 detik. Lalu amplitudo gempa pada pukul 11.15 yakni 30 milimeter, sementara gempa pada pukul 13.40 beramplitudo 8 milimeter.
Adapun aktivitas kegempaan terdiri atas dua kali gempa vulkanis dalam, dua kali gempa vulkanis dangkal, dan satu kali gempa tektonik lokal.
Dilihat dari aktivitas kegempaan ini, kata Hartanto, terjadi peningkatan aktivitas vulkan yang terletak di perbatasan Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar itu.
Pada Maret ini telah terjadi 15 kali gempa vulkanis dangkal, 17 gempa vulkanis dalam, 10 gempa tektonik lokal, dan 40 gempa tektonik jauh.
Sejak berstatus waspada pada 3 Agustus 2011, Gunung Marapi meletus hampir tiap bulan. Gunung Marapi pernah meletus hingga memuntahkan material setinggi 1.000-1.500 meter. Saat itu, hujan abu terjadi di beberapa daerah yang berjarak 30 kilometer dari gunung.
"Sejak berstatuskan waspada, masyarakat tak boleh beraktivitas di sekitar Gunung Marapi dalam radius tiga kilometer," ujarnya.
ANDRI EL FARUQI
Terpopuler
Kader Gerindra Gugat Jokowi ke Pengadilan Besok
SBY Jajan Tahu di Mal, Wartawan Dilarang Motret
Angkatan Udara Thailand Akui Sempat Deteksi MH370