TEMPO.CO, Jakarta - Juard Effendi, terpidana kasus korupsi pengaturan kuota impor daging sapi, takut menyebut nama Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Direktur PT Indoguna Utama itu menyampaikan ketakutannya dalam kesaksiannya untuk terdakwa kasus yang sama, Maria Elizabeth Liman, ketika jaksa Supardi menanyakan maksud berita acara pemeriksaannya. "Setelah mengetahui informasi bahwa Bunda bisa membantu...," tanya jaksa Supardi di Pengadilan Tipikor, Selasa, 18 Maret 2014. (Baca: Hatta Rajasa Di Kasus Luthfi, The White Hair Man)
Menurut Juard, dia lantas diminta Elizabeth, Direktur Utama PT Indoguna Utama, untuk membuat surat permohonan ketiga sebesar 8.000 ton. Namun saat itu Elizabeth sedang di Hong Kong.
"Bu Elizabeth tidak ada di Indonesia. Tapi Elda mengatakan ke saya, ada penambahan 8.000 ton disetujui pejabat. Tidak saya sebutkan namanya, Pak. Karena dulu pernah saya sebut di persidangan, saya mau dituntut," ujar Juard.
Jaksa Supardi menanyakan siapa nama pejabat tersebut. Namun langsung disergah hakim ketua Purwono Edi Santosa. "Sudah kalau tidak mau menyebutkan," kata hakim Purwono. (Dalam kasus ini, Presiden PKS Luthfi Hasan Divonis 16 Tahun Penjara)
Setelah diberi tahu Elda, Juard memerintahkan karyawannya, Priyoto, untuk mengirim surat permohonan melalui Jerry Roger. Jerry merupakan anak buah Elda.
Nama yang disebut Juard tersebut merujuk ke Hatta Rajasa. Nama Hatta muncul dalam persidangan terdakwa Juard. Saat itu, Juard mengatakan Elda menjual nama Hatta Rajasa untuk meyakinkan Elizabeth guna mengajukan kuota impor daging sapi ke Kementerian Pertanian.
Menurut dia, Elda mengatakan Hatta telah menyetujui penambahan kuota impor daging sapi. Saat itu, Elda melalui bawahannya, Jerry Roger, menghubunginya. Kala membacakan pledoinya, Juard memanggil Hatta dengan sebutan "Pak Uban". (Baca: Hatta: Yang Harus Dihajar yang Korupsi Daging Impor)
LINDA TRIANITA
Berita Lainnya:
Plin-plan Soal MH370, Malaysia Diejek Publik Cina
Jokowi Koreksi Menteri Chatib Soal PAD DKI
Jokowi Ajak Lawan Politiknya Adu Gagasan