Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kawasan Saung Wargi Lembang Rawan Longsor  

image-gnews
TNI dan relawan melakukan pencarian jenazah Cahyaning N. Kartini, Mahasiswi semester IV, Fikom Universitas Padjadjaran Bandung yang tertimbun longsoranTebing di area Rumah Makan Saung Wargi, Lembang, Bandung, (17/3). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TNI dan relawan melakukan pencarian jenazah Cahyaning N. Kartini, Mahasiswi semester IV, Fikom Universitas Padjadjaran Bandung yang tertimbun longsoranTebing di area Rumah Makan Saung Wargi, Lembang, Bandung, (17/3). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.CO, Lembang - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat, Haryadi, menyatakan kawasan tebing dan jurang curam Jalan Kolonel Masturi, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, termasuk kawasan rawan longsor. Ia pun meminta agar rekomendasi perizinan lokasi wisata di kawasan itu diperketat.

Haryadi menjelaskan kerawanan kawasan yang juga beken disebut "Alam Sejuk Lembang" bisa dilihat secara kasat mata. Bencana longsor bisa terjadi kapan saja, terutama saat musim hujan. Ia mencontohkan longsor tebing di area rumah makan Saung Wargi yang kemarin longsor dan menewaskan satu korban. (Baca: Begini, Kronologi Longsor "Saung Wargi" Lembang)

"Tebing di kawasan ini kemiringannya sudah 90 derajat. Longsor di sini (Saung Wargi) diduga terjadi akibat lapisan eluvial tanahnya sudah mencapai titik jenuh menahan beban dan akhirnya bergerak (longsor)," ujar Haryadi, saat meninjau proses evakuasi korban tertimbun longsor Saung Wargi, Senin, 17 Maret 2014.

Ia juga mengatakan Badan Penanggulangan Jawa Barat tak merekomendasikan perizinan untuk lokasi wisata di kawasan rawan itu. "Perizinan harus diperketat. Lokasi longsor (Saung Wargi) kelengkapan perizinannya harus diperiksa oleh Kepolisian dan dipasangi police line," kata Haryadi.

Kepala Satreskrim Polres Cimahi Ajun Komisaris Suparma mengatakan pihaknya sedang menyelidiki kasus longsor Saung Wargi. Polisi, kata dia, kini tengah melengkapi administrasi penyidikan, termasuk pembuatan laporan polisi dan pemanggilan para saksi peristiwa.

"Kami akan segera panggil para saksi, termasuk pengelola rumah makan itu (Saung Wargi dan memeriksa kelengkapan perizinannya. Penyelidikan untuk memeriksa apakah ada memang ada kelalaian dari pengelola atau bagaimana," ujar Suparma saat dihubungi.

Suparma juga memastikan intansinya akan memasang garis polisi di lokasi kejadian longsor dan penemuan jasad korban demi kepentingan penyelidikan. "Kami minta pihak pengelola tidak membuka dulu rumah makannya. Kami juga kan masih akan memeriksa kelengkapan perizinan mereka," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung Barat, Jendra, pun meminta Saung Wargi tak beroperasi dulu. Sebab, intansinya, kata dia, masih harus melakukan pembersihan material guna memastikan tak ada korban lain yang tewas tertimbun longsor.

"Pembersihan akan menggunakan alat berat. Mudah-mudahan memang tak ada korban lagi yang tertimbun," kata dia di lokasi kejadian.

Tebing yang menjulang 20 meter lebih di area Saung Wargi longsor di sela gerimis pada Ahad petang, 16 Maret 2014. Seorang pengunjung, mahasiswi Universitas Padjadjaran bernama Cahayaning Meis tewas tertimbun material longsor. (Baca: Mahasiswa Padjadjaran Korban Longsor Lembang)

ERICK P. HARDI 

Terpopuler:
Prabowo Merasa Dikhianati Megawati
Ini Surat Rp 1 Miliar dari Prabowo ke Kepala Desa
Inikah 'Pilot Bayangan' dalam Penerbangan MH370?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.