TEMPO.CO, Kupang - Dua preman, diduga utusan Bupati Lembata Yance Sunur, mengancam akan membunuh wartawan Flores Pos, Maxi Gantung. Ancaman itu terkait dengan pemberitaan oleh Maxi soal pemberhentian Bupati Lembata yang kabur ke Kabupaten Mataram.
"Saya diancam dibunuh dan nyaris dipukuli oleh preman (suruhan) Bupati Lembata," kata Maxi kepada Tempo, Ahad, 16 Maret 2014.
Maxi mengisahkan dua preman mendatangi kediamannya sekitar pukul 16.00 Wita, Jumat, 14 Maret 2014. Maxi menduga mereka adalah utusan Yance. "Sebab, yang saya tahu, seorang bernama Setu dari rumah jabatan Bupati," kata Maxi.
Kepada Maxi, keduanya pun marah-marah. Mereka mengancam akan memukul dan membunuhnya jika masih memberitakan tentang kejelekan Yance. "Jika tulis lagi, kamu lihat akibatnya nanti," kata Maxi, mengutip pernyataan Setu. Akibat ancaman itu, anak Maxi yang baru duduk di sekolah dasar sempat gemetar. "Kebetulan anak saya berada di rumah."
Berita yang mereka persoalkan terkait dengan keberadaan Yance setelah diberhentikan. Informasi yang diterima wartawan menyebutkan Yance kabur setelah dipecat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Lembata. Maxi pun meminta konfirmasi ke Humas Lembata. Dan disebutkan jika Yance tidak kabur, tapi sedang berada di Mataram.
Setelah Flores Pos memuat berita itu, anggota DPRD Lembata membantah bahwa Yance berada di Mataram. "Saya lalu membuat berita soal itu," kata Maxi.
Dia menduga ancaman pembunuhan itu merupakan akumulasi dari pemberitaan Flores Pos. Di antaranya adalah berita dugaan keterlibatan Yance dengan kasus pembunuhan Lorens Wadu, dugaan korupsi yang telah dilaporkan ke KPK, dan kematian bocah karena kebijakannya. "Pengancaman ini sudah saya laporkan ke Polres Lembata," katanya.
Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Brigadir Jenderal Untung Yoga Ana membenarkan soal laporan ancaman terhadap Maxi. "Kasus masih dalam penyelidikan polisi," ujar Yoga.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Yance belum berhasil dikonfirmasi wartawan. Mesin penjawab telepon menyatakan tengah di luar jangkauan.
YOHANES SEO
Terpopuler:
Kenapa Marzuki Alie Bela Dewan Pengawas TVRI?
Disindir Ruhut, Jokowi: Sudah Beribu Kali Diejek
Jokowi Capres, Aher: Takdir Tak Pernah Salah
Nazaruddin: Anas Punya Hotel di Bali
Kabur dari Wartawan, Jokowi: Ketemu Banyak Orang