Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

16 Pendaki Terjebak di Gunung Slamet

image-gnews
Petani menemukan sebuah gua lumpur di areal persawahan Desa Karangreja Kecamatan Karangreja Purbalingga (28/2). Gua tersebut diyakini sebagai akibat lelehan lava Gunung Slamet jutaan tahun lalu. (Aris Andrianto/Tempo)
Petani menemukan sebuah gua lumpur di areal persawahan Desa Karangreja Kecamatan Karangreja Purbalingga (28/2). Gua tersebut diyakini sebagai akibat lelehan lava Gunung Slamet jutaan tahun lalu. (Aris Andrianto/Tempo)
Iklan

TEMPO.CO, Purbalingga - Dari 21 pendaki yang dicari keberadaanya di Gunung Slamet, Jawa Tengah, kini tinggal 16 pendaki yang belum diketahui keberadaannya. Tim SAR Kutabawa tengah mencari para pendaki tersebut.

"Kami sedang melakukan perjalanan, melakukan evakuasi 16 pendaki yang belum diketahui keberadaannya," kata anggota SAR Kutawaba di pos Bambangan, Purbalingga, Slamet Hardiyansah, Selasa, 11 Maret 2014.

Ia mengatakan tim harus menembus pekatnya kabut malam karena mereka berangkat sekitar pukul 18.00 WIB. Hujan juga sempat mengguyur lereng Slamet menjelang sore hari. Berdasarkan manifes pendakian di pos Bambangan, ke-16 pendaki itu berasal dari Jakarta.

Kiki, 27 tahun, pendaki asal Pekalongan, mengatakan mereka bertemu pendaki dari Jakarta di sekitar pos II dan pos V. "Kami tidak melanjutkan ke puncak karena sebelumnya sudah dilarang petugas," ujarnya. (Baca: Status Gunung Slamet Masih Waspada)

Berdasarkan catatan di pos Bambangan, pendaki Slamet yang belum turun terdiri atas tiga kelompok. Kelompok pertama berasal dari Yogyakarta, yakni Stanley Risaranti, Denis Bimbin, Micahel Daud Tonda, Satrio Pangauan, dan Arthur. Kelompok kedua berasal dari Jakarta, yakni Risnandar, Iqbal, Guntur, Buyung Maaz, Doni, Ocit, Ngadap, Puspo, dan Novi. Kelompok ketiga berasal dari Kampung Baru, Jakarta Barat, yakni Anwar Assyubali, Ahmad Fadhi, Achmad Disbit Fathony, Maulana Shidqi, Hafani, Achmad Sobari, Roy Rianto, Irwandi Septian, dan Ardiansyah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para pendaki asal Yogyakarta mestinya sudah turun pada Selasa, 11 Maret 2014. Adapun dua kelompok pendaki lain, yang berangkat Senin, 10 Maret 2014, akan turun keesokan hari.



ARIS ANDRIANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.