TEMPO.CO, Bima - Bentrokan antara warga Desa Renda dan Desa Ngali, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), terjadi Senin siang, 10 Maret 2014. Seorang warga bernama Buhari alias Hamle, 25 tahun, mengalami luka bacok di lengan kanan. Sedangkan Kapten Sarwo Edi, yang menyebut dirinya mantan anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), mengalami luka serius di bagian kepala.
Saat ini situasi masih memanas. Warga Desa Renda memblokir seluruh jalan yang menghubungkan desa tersebut dengan desa lain di Kecamatan Belo dan ke arah luar Bima. “Benar, ada bentrokan antarwarga dan ada pemblokiran jalan,” kata Camat Belo Muhamad Candra Kusumah kepada Tempo, Senin, 10 Maret 2014.
Berdasarkan pantau Tempo di lokasi kejadian, puluhan aparat kepolisian dan TNI tampak melakukan pengamanan sembari mendekati warga dua desa untuk menghentikan pertikaian. Namun warga masih terus berupaya saling serang. Mereka mempersenjatai diri dengan parang, tombak, dan panah.
Bentrokan dipicu oleh pembacokan seorang warga Renda bernama Buhari saat melintas di perempatan jalan Desa Talabiu, Kecamatan Woha, pada Minggu malam, 9 Maret 2014. Saat itu, korban menghentikan sepeda motornya guna menjawab panggilan dari telepon genggamnya. Sebuah motor yang ada di belakangnya menyempret lalu membacoknya.
Warga Renda menduga pelaku pembacokan adalah warga Desa Ngali. Keluarga korban meminta pelaku pembacokan yang berjumlah lima orang ditangkap.
Warga kemudian memblokir jalan masuk ke Desa Renda, padahal jalur tersebut merupakan jalur menuju Desa Ngali. Karena tidak merasa berasalah, Kapten Sarwo Edi, yang sedang pulang kampung ke Desa Ngali, menghampiri para pemblokir jalan.
Ketika itu, terjadi pertengkaran di antara mereka. Kapten Sarwo Edi malah mencak-mencak dan berteriak menanyakan di mana kapolres dan dandim karena tidak bertanggung jawab. Namun warga Desa Renda mengeroyoknya hingga mengalami luka serius di bagian kepala.
Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Bima Ajun Komisari Besar IPGP Ekawana mengatakan anggota kepolisian telah ke lokasi untuk menenangkan warga. “Anggota kami sudah berada di lokasi kejadian. Tapi saat ini masih terjadi pemblokiran jalan,” ujarnya.
AKHYAR M. NUR