TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan, saat ini partainya sama sekali tidak mempunyai rencana untuk mengubah calon presiden yang diusung dari Aburizal Bakrie ke orang lain. Akbar tak peduli meski dalam beberapa survei elektabilitas Aburizal masih di bawah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
"Niat saja tidak ada apalagi rencana," kata dia di sela-sela acara silaturahmi Himpunan Mahasiswa Islam se-Jawa Timur di Sidoarjo, Sabtu, 8 Maret 2014.
Akbar mengakui beberapa survei yang ada belum menempatkan Aburizal di posisi tertinggi. Ketua Umum Partai Golkar yang akrab disapa Ical itu masih kalah dibandingkan Jokowi maupun Prabowo. "Pak Ical tetap kami usung, sambil kami pantau terus elektabilitasnya," ujarnya.
Dalam survei internal Partai Golkar yang dirilis beberapa waktu yang laku, elektabilitas Jokowi mengungguli seluruh calon presiden lainnya. Jokowi memperoleh elektabilitas 26 persen, Aburizal Bakrie 14,4 persen, Prabowo 10 persen, Megawati Soekarnoputri 6,9 persen, serta Wiranto 6,6 persen.
Hasil survei tersebut juga menyebutkan, suara Golkar di seluruh daerah pemilihan mencapai 20,2 persen, disusul PDI Perjuangan 15,9 persen, Partai Demokrat 7,6 persen, Partai Gerindra 6,7 persen, Partai Kebangkitan Bangsa 6,5 persen, dan Partai Persatuan Pembangunan 4,2 persen.
Adapun Partai Hati Nurani Rakyat 4,1 persen, Partai Amanat Nasional 4 persen, Partai Keadilan Sejahtera 3 persen, Partai Persatuan Pembangunan 1 persen, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 0,4 persen.
EDWIN FAJERIAL