TEMPO.CO , Banda Aceh - Kasus penembakan terhadap Faisal, Calon Anggota Legislatif (Caleg) di Aceh Selatan empat hari lalu, membuat sejumlah caleg di Aceh khawatir terkait persoalan keselamatan dan keamanan jelang Pemilu 2014. "Kekhawatiran pasti ada, terkait kekerasan yang selama ini terjadi," kata Hendri Safrizal, Caleg asal Nasdem untuk Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat, kepada Tempo, Rabu 5 Maret 2014.
Di Aceh Barat memang belum ada kasus kekerasan yang besar selama ini. Namun, kata dia, tidak tertutup kemungkinan kekerasan juga bakal terjadi di sana. Karena itu, dia mengatakan munculnya kekerasan terhadap caleg mempengaruhi psikologi sebagian caleg yang lain.
Hendri sendiri mengurangi sebagian kegiatan kampanye dan sosialisasi. "Mengurangi kegiatan di malam hari, juga kalau bepergian lebih sering ditemani kawan-kawan," ujarnya. (Baca : Penembakan Caleg di Aceh, Polisi Panggil Saksi)
Kekhwatiran juga menimpa Taufik Al-Mubarak, Caleg dari Partai Hanura asal Kabupaten Pidie untuk Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). "Semua orang pasti khawatir, politik sangat tidak jelas," ujarnya.
Kendati tidak mengurangi kegiatannya di Pidie dan Pidie Jaya, Taufik mengambil langkah antisipasi untuk mengingatkan para pendukungnya agar tidak membangun konfrontasi dengan caleg lainnya. "Tidak memprovokasi dan tidak mengganggu yang lain, itu saya ingatkan kepada pendukung saya," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Nasional Aceh (PNA) Irwansyah alias Muchsalmina, yang juga caleg untuk DPRA wilayah pemilihan Banda Aceh, Aceh Besar dan Sabang, mengakui adanya ancaman yang datang. Dia meminta polisi mengungkap kasus kekerasan selama ini di Aceh jelang pemilu, maupun memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat. "Bukan hanya caleg, warga juga khawatir," katanya. (Baca : Teror Meluas, SBY Diminta Turun ke Aceh)
ADI WARSIDI
Terpopuler
Disebut Atur Proyek SKK Migas, Ini Kata Sepupu SBY
Bos Djarum Pertahankan Gelar Terkaya
Calon Hakim MK: Mobil Saya Tidak Lima, Cuma Empat....