TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Migrant Care, Anis Hidayah, mengatakan tenaga kerja Indonesia yang berada di pusat penahanan Al-Shemaisi, Jeddah, Arab Saudi, masih menunggu untuk dipulangkan. Mereka mendesak untuk segera dikembalikan ke Indonesia. "Jumlahnya sekitar 600-an orang," kata Anis saat dihubungi, Rabu, 5 Maret 2014.
Jumlah tersebut merupakan sisa dari 12 ribu orang TKI yang sebelumnya tinggal di sana. Anis belum tahu kapan pastinya sejumlah TKI tersebut akan dipulangkan. Hanya saja, kata Anis, mereka meminta untuk segera dikembalikan ke tanah air.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Robert Matheus Michel Tene, memastikan tidak ada korban dari pihak warga negara Indonesia dalam kerusuhan di pusat penahanan Al-Shemaisi, Jeddah. "Kami akan terus berkoordinasi dengan perwakilan Indonesia di sana," kata dia.
Pada Ahad malam lalu, sejumlah pekerja asing terlibat kerusuhan dengan penjaga keamanan di pusat penahanan Al-Shemaisi, Jeddah. Akibatnya, satu pekerja asing meninggal dan sembilan orang terluka.
Juru bicara kepolisian Mekkah, Komandan Ati al-Qurashi, mengatakan para tahanan berusaha menimbulkan kekacauan. "Polisi pun terpaksa turun tangan, sehingga meenimbulkan korban tewas dan luka dalam usaha pengamanan," kata al-Qurashi seperti yang dikutip Al-Jazeera, Senin, 3 Maret 2014.
Baca Juga:
Namun, Al-Quraishi tak mau menjelaskan penyebab kerusuhan dan bagaimana kejadian detilnya. Bahkan al-Qurashi tidak menyebutkan nama serta kebangsaan korban tewas atau yang terluka. Al-Qurashi hanya bilang, "kericuhan terjadi kala pekerja asing menanti proses deportasi."
AMRI MAHBUB
Terpopuler:
Aksi Dukung Rusia Meluas di Ukraina
Sering Sidak, Jokowi Diprotes Lurah
Bos Djarum Pertahankan Gelar Terkaya