TEMPO.CO, Poso - Kepolisian Resor Poso menyatakan kelompok sipil bersenjata yang terlibat baku tembak melawan Brimob di wilayah hutan Dusun Gayatri, Desa Kilo, Poso Pesisir Utara, pada Senin, 3 Maret 2014, diduga anggota kelompok Maskoro alias Daeng Koro alias Abduu Salam alias Sabar. Namun dia lebih dikenal dengan sebutan Daeng Koro.
"Berdasarkan analisis intelijen kami, mereka kelompok Daeng Koro," kata Kapolres Poso Ajun Komisaris Besar Susnadi kepada Tempo saat dihubungi, Selasa, 4 Maret 2014. Selain Santoso Abu Warda yang disebut-sebut sebagai pimpinan laskar Mujahidin Indonesia Timur, Daeng Koro juga dikenal sebagai panglima tertinggi kelompok sipil bersenjata di Poso.
Menurut Susnadi, saat ini, sekitar dua kompi pasukan gabungan Brimob dan Sabhara Polres Poso dikerahkan untuk melakukan penyisiran dan pengejaran terhadap kelompok Daeng Koro di sekitar lokasi baku tembak di hutan Desa Kilo. "Hari ini, kami kerahkan dua kompi pasukan untuk menyisir dan mengejar mereka di wilayah itu," kata Susnadi.
Susnadi menambahkan, dalam baku tembak kemarin, dua orang sipil bersenjata berhasil ditangkap beserta barang bukti berupa satu buah senjata api laras pendek jenis revolver dan puluhan amunisinya. Mereka dalam kondisi terluka karena terkena peluru.
Dua anggota Brimob juga mengalami luka-luka. Mereka ialah Bripda Baharuddin dan Bharada Syamsul Alam. Keduanya kini berada di ruang operasi Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah untuk menjalani perawatan intensif. Adapun dua orang sipil bersenjata yang berhasil ditangkap tengah menjalani pemeriksaan di Polres Poso.
AMAR BURASE