TEMPO.CO, Jakarta - Kabut asap diperkirakan masih mengganggu sejumlah wilayah di
Sumatera Utara hingga akhir pekan ini. "Mengingat aktivitas pembakaran lahan/hutan tetap berlanjut jika dilihat dari grafik hotspot yang berfluktuasi naik dan turun," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kualanamu Mega Sirait, Senin, 3 Maret 2014.
Berdasarkan pantauan Stasiun Meteorologi Bandara Kualanamu, Deli Serdang, asap semakin pekat menyelimuti bandara sejak 24 Februari 2014. Pekan lalu, jarak pandang di bandara berkisar antara 200-5.000 meter.
Tingkat kepekatan asap perlahan membaik. Namun, tiga hari terakhir kabut asap pekat kembali menyelimuti Bandara Kualanamu. Dari data yang diperoleh Tempo di Stasiun Meteorologi Kualanamu tercatat tanggal 1 Maret jarak pandang 700 meter-2.000 meter. Sehari kemudian, jarak pandang antara 500 meter-5.000 meter. Pada hari ini jarak pandang mulai membaik, yakni sekitar 1.100-3.000 meter.
Dari pemantauan citra Satelit Terra dan Aqua selama empat hari terakhir, titik panas (hotspot) terpantau di Pulau Sumatera terbanyak di Provinsi Riau. "Dalam tiga hari terakhir di Sumatera Utara, hotspot terpantau 57 titik," kata Mega.
Berdasarkan analisis Stasiun Meteorologi Kualanamu, asap yang sampai di Bandara Kualanamu umumnya berasal dari kebakaran lahan/hutan dari daerah sekitar Kabupaten Langkat, Karo, dan Deli Serdang. Sedangkan angin yang bertiup di wilayah Kualanamu umumnya dari barat laut hingga timur laut turut menambah kepekatan asap.
SAHAT SIMATUPANG
Terpopuler:
SBY Interupsi Debat 'Ngelantur' Konvensi Demokrat
Mega Putuskan Jokowi Capres Sejak Dua Pekan Lalu?
Kekurangan Wali Kota Risma Versi Survei Unibraw