TEMPO.CO, Yogyakarta – Rumah jurnalis harian Radar Jogja, Frietqi Suryawan, di Kelurahan Jurang Ombo, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, dilempari dua bom molotov oleh sekelompok orang tak dikenal, Senin dinihari tadi, 24 Februari 2014. Satu molotov mendarat di teras kiri dan meledak, sedangkan lainnya yang dilempar ke dalam garasi mobil tak meledak.
Menurut Frietqi, pelemparan molotov itu berlangsung sekitar pukul 02.00 WIB. Beruntung api bisa cepat dipadamkan. Namun, akibat satu bom yang meledak, terdapat jejak hangus pada kayu jendela dan dinding.
Dari baunya, bahan bakar molotov itu berasal dari minyak tanah. Adapun botol yang digunakan pelaku--terlihat dari bom molotov yang tak meledak--berasal dari bekas botol minuman keras. “Berbentuk cembung, mampu menampung cairan hingga 1 liter dan biasa digunakan wadah bensin yang dijual eceran,” kata Frietqi kepada Tempo pagi tadi.
Ia menduga pelaku terdiri dari tiga orang. Mereka menggunakan dua sepeda motor. Seorang pelaku bertugas mengawasi kondisi rumah dan kampung. “Orangnya berbadan tegap, pakai jaket jins,” katanya.
Keterangan itu, kata Frietqi, ia dapat dari tetangganya yang melihat gelagat mencurigakan dari orang tak dikenal. Dengan menggunakan satu sepeda motor, orang itu terlihat di sekitar mulut Gang Jagoan 3--gang di timur rumah Frietqi--sesaat sebelum pelemparan terjadi.
Belum ada dugaan pasti tentang motif teror tersebut. Apakah pelemparan itu terkait dengan pemberitaan atau bukan. Yang jelas, ia berharap polisi bisa segera mengungkap pelakunya.
Kepala Kepolisian Resor Magelang Kota Ajun Komisaris Besar Tommy Aria Dwianto mengatakan kasus itu masuk kategori pembakaran. Ia telah memerintahkan anggotanya dan Kepala Kepolisian Sektor Magelang Selatan untuk mengungkap pelaku. “Ini kasus serius,” katanya.
Pukul 03.00 WIB, polisi memeriksa tempat kejadian. Tiga saksi dimintai keterangan. Selain Frietqi, juga dua tetangganya. Barang bukti pembakaran kini disimpan di kantor polisi. “Kami akan minta bantuan Lab Forensik Polda Jateng (untuk memeriksanya),” katanya.
Dalam keterangan kepada polisi, Frietqi mengatakan menulis laporan tentang pembangunan Pasar Rejowinangun, Kota Magelang. Meski demikian, polisi tak mau gegabah menyimpulkan peristiwa kekerasan itu bermotif pemberitaan. “Kami dalami (penyelidikan), ada motif lain atau tidak.”
ANANG ZAKARIA
Terpopuler
Ada Setoran di Balik Label Halal Daging Australia
Demi Evan Dimas, Risma Batalkan Acara di Jakarta
Pulau Misterius Mendadak Muncul di Laut Bekasi
Twitter Ridwan Kamil Dibanjiri Protes Jam Malam