TEMPO.CO , Jakarta - Komisi Pertahanan dan Luar Negeri DPR akan memanggil Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mengusut dugaan keterlibatan dua opertor telekomunikasi dalam penyadapan yang dilakukan Australia. Anggota Komisi, Yorrys Raweyai, mengatakan DPR juga akan memanggil operator Telkomsel dan Indosat untuk dimintai penjelasan.
"Sudah pasti kami panggil mereka. Agenda pemanggilan sudah kami sampaikan ke sekertariat," kata Yorrys ketika dihubungi, Kamis, 19 Februari 2014. Dia menargetkan pemanggilan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dua operator tersebut dilakukan secepatannya.
Yorrys menilai dugaan keterlibatan dua operator tersebut merupakan permasalahan yang sangat serius. Karena itu, tidak menutup kemungkinan DPR akan membuat panita kerja untuk investigasi keterlibatan Telkomsel dan Indosat dalam aksi penyadapan yang dilakukan oleh Australia. (Baca: Sadap Urusan Dagang, Marty Protes Australia).
Menurutnya, langkah DPR akan ditentukan setelah pertemuan antara komisi dengan regulator dan opertor. "Mekanisme tindaklanjut menunggu hasil pertemuan nanti," katanya. "Kami juga tindak lanjuti sejauh mana akurasi laporan dari Snowden."
Sebelumnya, dua operator telekomunikasi tersebut disebut-sebut terlibat dalam aksi penyadapan yang dilakukan Australia dan Amerika Serikat. Kedua operator ini menguasai 77 persen pelanggan seluler di Indonesia.
Penyadapan terbaru yang dilakukan intelijen Amerika Serikat dan Australia di Indonesia dilansir harian New York Times dua hari lalu. Berdasarkan dokumen rahasia dari Edward Snowden, pada 2012 NSA pernah membuka akses bagi Australian Signals Directorate untuk memperoleh data hasil penyadapan.
ALI HIDAYAT
Terpopuler:
Baru Ketemu Risma, Wisnu Sudah Cerita Proyek
Pesan Jokowi untuk Wali Kota Risma: Sabar ya, Bu...
Hasil Lengkap Pertandingan Liga Champions
Curhat Wali Kota Risma kepada Elite PDIP
Digempur Lobi Jalur ITS dan Sogokan, Surutkah Risma?
Kisah Ransel Hitam Buat Sutan Bhatoegana