TEMPO.CO , Bandung:Kepolisian Resor Kota Besar Bandung mengeluarkan data yang menunjukkan 40 persen dari enam ratus remaja kota Bandung, sudah bergabung bersama geng motor.
Kepala Kepolisian Resor Besar Bandung Komisaris Besar Mashudi mengatakan, 240 remaja itu siap diospek untuk mendapatkan kenaikan jabatan. “Rata-rata, mereka sudah melakukan tujuh sampai sembilan kali tindak kriminalitas,” ujar Mashudi di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Perintis Kemerdekaan, Bandung, Jawa Timur, Rabu, 19 Februari 2014.
Remaja itu, kata Mashudi, berasal dari SMP dan SMA. Dari hasil penelitiannya, para remaja yang ingin eksis di geng motornya, akan dibaiat di beberapa lokasi terpencil seperti Kota Subang dan Pantai pangandaran. “Bahkan, seniornya sendiri yang menyuruh mereka melakukan tindak pidana ini,” katanya.
Mashudi telah berulang kali menggelar pertemuan bersama semua geng motor di Kota Bandung. Meski sudah berikrar untuk tak mengulangi tindak kriminalitas lagi, geng motor dinilai masih ingkar.
Maka dari itu, lanjut Mashudi, pihaknya melakukan operasi setiap satu jam sekali, selama 24 jam. Memang, kata Dia, anggota Polrestabes Bandung banyak yang mengeluh karena padatnya jam patroli itu. Namun, menurut penilaiannya, jika prosedur ini diabaikan, permasalahan geng motor tak mungkin bisa tuntas.