TEMPO.CO, Kediri - Hanya berselang sehari setelah kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di lokasi pengungsian Desa Segaran, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, para pengungsi korban letusan Gunung Kelud memutuskan pulang ke rumah masing-masing. Mereka tak mengacuhkan permintaan SBY untuk tetap tinggal di pos pengungsian, Selasa, 18 Februari 2014.
Hampir seluruh warga di pos pengungsian Balai Pamitran, Desa Segaran, pagi ini meninggalkan pengungsian. Mereka pulang ke tempat asal di Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, yang berada di zona bahaya 10 kilometer dari Kelud. "Mau bersih-bersih rumah," kata Mujiati, warga Sempu, Selasa. (Baca juga: Menunggu 9 Jam, Pengungsi Hanya Ditemui SBY 10 Menit)
Kondisi rumahnya setelah diterjang material pasir bercampur batu cukup parah. Bahkan atap rumahnya di bagian depan anjlok karena tak kuat menahan beban. Apalagi hujan deras yang mengguyur kawasan itu tiap hari menambah beban atap yang terbuat dari asbes itu.
Tak ingin rumahnya hancur, Mujiati dan ratusan warga lainnya memilih pulang. Mereka mengabaikan perintah SBY untuk bertahan di pos pengungsian hingga status Gunung Kelud diturunkan menjadi siaga.
Hal yang sama dilakukan Muji Slamet. Warga Desa Sempu ini bahkan sudah merancang kepulangannya sehari setelah letusan. Kondisi rumah, menurut dia, jauh lebih penting saat ini. Namun dia dan anak-anaknya terpaksa bertahan di pengungsian karena ditahan petugas. "Mereka bilang tunggu Pak Presiden datang," katanya.
Ketua Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Kabupaten Kediri Masykuri membantah para pengungsi kembali ke rumah masing-masing. Dia berkukuh bahwa para pengungsi itu pulang hanya untuk membersihkan rumah. Namun, saat petang, mereka kembali lagi ke pos pengungsian. "Itu pun hanya pria dewasa yang pulang sebentar untuk ngasih makan ternak," katanya.
Sehari sebelumnya SBY berpesan kepada para pengungsi agar tetap tinggal di pos pengungsian. Hal ini berkaca pada peristiwa tewasnya warga akibat menerobos zona bahaya di Sinabung.
HARI TRI WASONO
Berita lain:
Ditanya Seleb di Sekitar Suaminya, Airin Hanya...
Ahok Soal Jakarta Monorail: Tak Sanggup, Ya Disetop
Menunggu 9 Jam, Pengungsi Hanya Ditemui SBY 10 Menit
Wali Kota Risma Terancam Dicekik dan Dibunuh
Rupiah Kembali Paling Perkasa Se-Asia