TEMPO.CO, Kediri - Hari keempat pasca-erupsi Gunung Kelud, aktivitas warga di Kota Kediri kembali pulih. Meski demikian, sebagian warga masih terlihat membersihkan pasir yang menutupi rumah ataupun bangunan yang mereka tempati.
Tumpukan pasir juga memenuhi Simpang Lima Gumul, Kabupaten Kediri. Satuan Polisi Pamong Praja dikerahkan untuk membersihkan tumpukan pasir. "Ini sudah lumayan, kemarin tebalnya 5-10 sentimeter," kata seorang petugas Satpol PP, April Mahardjo, kepada Tempo, Senin, 17 Februari 2014.
Menurut April, bersih-bersih pasir ini sudah mulai dilakukan sejak Ahad, 16 Februari 2014. Dibantu Pasukan Yonif 521 Dadaha Yodha dan para pelajar, pasir abu vulkanik yang memadati jalanan Kabupaten Kediri dibersihkan. Ada yang mengeruk pasir, ada pula yang menyiramnya dengan air. "Sudah tidak terhitung truk yang mengangkut," ujar petugas yang lain.
Pantauan Tempo, pasir debu vulkanik dampak dari erupsi Gunung Kelud masih memenuhi jalan dan bangunan di Kediri. Berkarung-karung pasir terus dikumpulkan dan dibersihkan dari atap maupun halaman rumah mereka.
Kendati begitu, aktivitas warga mulai pulih. Pertokoan dan penjual makanan sudah beroperasi, walaupun debu masih bertebaran setiap kali kendaraan melintas.
Salah seorang warga, Muji, mengatakan aktivitas di Kediri memang sempat terhenti setelah erupsi 13 Februari 2014 lalu. "Sekarang sudah normal, meski masih sibuk bersih-bersih."
AGITA SUKMA LISTYANTI
Populer:
Kantor Dikosongi, Wali Kota Risma Bersiap Mundur?
2 Remaja Ganggu Pengamanan Kunjungan SBY ke Kelud
Siapa Sebenarnya Sosok Ustad Hariri?
Sambut SBY, Fasilitas Pengungsi Kelud 'Dihias'