TEMPO.CO, Malang - Satwa liar di kawasan Cagar Alam Manggis Gadungan relatif aman tak terganggu letusan Gunung Kelud. Cagar Alam yang lokasi terdekat dengan Gunung Kelud ini menjadi habitat satwa liar meliputi kijang, kancil, babi hutan, rusa, moyet ekor panjang dan aneka jenis burung. "Mereka tak kekurangan cadangan makanan alaminya," kata ketua ProFauna Indonesia, Rosek Nursahid, Sabtu 15 Februari 2014.
Laporan kondisi satwa liar disampaikan tim ProFauna yang terdiri dari lima orang. Mereka diturunkan di lokasi terdampak letusan Gunung Kelud yang tersebar di Kediri dan Malang.Tim ProFauna berkoordinasi dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah Kediri untuk penanganan satwa liar yang terimbas dampak letusan. (baca: SBY Angkat Mbah Rono Jadi Kepala Badan Geologi)
Sejauh ini belum ditemukan dampak serius terhadap satwa liar. Satwa seperti babi hutan, menyet ekor panjang dan kijang turun dari Gunung Kelud. Namun, tak ditemukan konflik antara manusia dan satwa liar. Kelompok monyet ekor panjang yang turun keluar dari habitatnya kawasan Cagar Alam Manggis terus meningkat. Namun, tak ditemukan satwa liar yang mati akibat erupsi Gunung Kelud. (Baca: Letusan Gunung Kelud Jadi Perhatian Dunia)
Selain itu, warga di lereng Gunung Kelud banyak yang beternak sapi dan ayam. Untuk menampung hewan ternak, Pemerintah Kabupaten Kediri telah menyediakan tiga lokasi penampungan ternak. Meliputi Desa Pluncing Kecamatan Kepung, Sumurbor Siman dan Lapangan Kepung Brawijaya.
Sedangkan kandang ternak ayam di Desa Sabiyu, Kecamatan Kenteng Kabupaten Kediri hancur. Kandang berisi ribuan ayam ditinggalkan pemilik saat mengungsi. Sementara Pemerintah Kabupaten Malang tak menyediakan penampungan bagi hewan ternak. Banyak ternak milik warga Ngantang yang ditinggalkan pemiliknya saat mengungsi.
Desa yang tersebar di sekitar Gunung Kelud tertutup debu dan abu vulkanik. Jalanan tertutup abu hingga setebal 10 sentimeter. ProFauna Indonesia menggunakan kendaraan 4WD dan sepeda motor trail saat memasuki lokasi.
EKO WIDIANTO
BERITA LAINNYA
Jangan Langsung Siram Abu Vulkanik
Korban Ustad Hariri Akhirnya Buka Suara
Alasan Kelud Dijuluki 'Deadliest Volcano'