TEMPO.CO, Poso - Sehari pascabaku tembak antara kelompok bersenjata dan polisi yang menewaskan tiga orang di Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Kamis, 6 Februari 2014, situasi wilayah tersebut terpantau tenang. Warga tetap beraktivitas seperti biasa, baik di perkantoran maupun di pasar tradisional.
Kontak senjata antara kelompok terduga teroris dan polisi di wilayah hutan kampung baru Dusun 6, Desa Padalembara Taunca, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, pecah sekitar pukul 11.00 Wita, Kamis, 6 Februari 2014. Insiden itu menewaskan anggota Brimob dari Satuan Gegana Poso asal Bali, Bhayangkara Dua Putu Surya.
Dari pantauan Tempo pada Jumat, 7 Februari 2014, arus lalu lintas di jalan trans-Sulawesi yang melintasi Kota Poso tetap dipadati kendaraan roda dua dan roda empat. Begitu pula aktivitas jual-beli warga di Pasar Sentral Poso berjalan lancar.
Isna, 28 tahun, seorang warga Kelurahan Kayamanya, Kecamatan Poso Kota, mengatakan peristiwa baku tembak yang terjadi di Poso Pesisir Selatan itu tidak membuatnya khawatir. Ia berharap stabilitas keamanan di wilayah itu tetap terpelihara agar aktivitas warga kembali normal.
“Kami tinggal mengharap tugas-tugas aparat kemanan saja agar lebih ditingkatkan lagi. Biar pelaku-pelaku kejahatan di Poso itu segera ditangkap,” ujarnya, Jumat, 7 Februari 2014.
Kepala Polisi Resor Poso Ajun Komisaris Besar Susnadi menegaskan situasi di Poso saat ini sepenuhnya aman. "Kelompok bersenjata tersebut diduga kelompok teroris jaringan Santoso yang bersembunyi di wilayah itu," kata Susnadi kepada Tempo sehari sebelumnya.
AMAR BURASE
Berita Lainnya:
Corby Ucapkan 'Suksma' ke Kepala LP Kerobokan
Suryadharma : PPP Jangan Sampai Terkubur pada 2014
Banjir Rawa Buaya Sisakan Lumpur
Jokowi, Alasan Investasi Direktur Foxconn di DKI