TEMPO.CO, Sumenep - Beberapa pulau di Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, gelap gulita karena tidak menerima pasokan solar dalam dua pekan ini. Peristiwa serupa juga terjadi di Pulau Sapungkar Besar, Pulau Sabuntan, dan beberapa pulau lainnya. "Sudah sepekan listrik padam," kata Sihabuddin, penduduk di Pulau Sapungkar Kecil, Kamis, 6 Februari 2014.
Sihabuddin mengatakan penerangan di pulau-pulau itu sangat bergantung pada mesin diesel yang dibeli swadaya oleh masyarakat. Listrik pun hanya menyala pada malam hari. Biasanya mereka hanya menyetok bahan bakar cadangan paling lama sepekan. "Kalau cuaca laut buruk, tidak pasokan BBM, otomatis gelap gulita," katanya.
Anggota DPRD Sumenep asal Pulau Sabuntan, Kecamatan Sapeken, Dulsiam, membenarkan keluhan Sihabuddin. Dia menuturkan hampir semua pulau kecil mengalami krisis energi saat pasokan solar terhenti. Hanya listrik di Pulau Sapeken tetap menyala 24 jam karena PLTD dikelola oleh PLN. "Rumah saya di Sabuntan juga sudah sepekan gulita," katanya.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini mengusulkan agar Pemerintah Kabupaten Sumenep membeli helikopter untuk menyalurkan solar ke pulau-pulau kecil yang listriknya dikelola oleh perorangan. Dia berharap kondisi serupa tidak terjadi lagi. Namun usulan ini selalu ditolak karena biaya operasional helikopter sangat mahal dan dianggap kurang rasional. "Sekarang penerangan cuma pakai lilin," ujarnya.
MUSTHOFA BISRI