TEMPO.CO, Bandung - Sekitar seribu personel polisi dikerahkan untuk mengawal perayaan tahun baru Imlek 2565 di Kota Bandung pada 30-31 Januari 2014. Fokus pengamanan pada 23 kelenteng dan vihara serta tempat perayaan Imlek lainnya.
"Kami akan all out memberikan pelayanan pengamanan agar ibadah berjalan lancar. Bantuan pengamanan akan dibantu personel dari TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan," kata Kepala Kepolisian Kota Besar Bandung Komisaris Besar Mashudi di kantornya, Rabu, 29 Januari 2014.
Sebagian personel pengamanan kepolisian, ujar Mashudi, akan dilengkapi senjata api. Pengamanan juga dikoordinasikan dengan pengelola tempat perayaan. Jumlah personel polisi untuk setiap vihara atau kelenteng disesuaikan dengan taksiran jumlah jemaat.
"Kami sediakan juga dua unit penjinak bom untuk melakukan sterilisasi lokasi pada pagi dan sore sebelum perayaan, sesuai permintaan. Kami juga menyiapkan 15 motor patroli antianarkis," tutur Mashudi. Pengamanan juga meliputi pengamanan perparkiran dan meminimalkan jumlah pengemis.
Saat rapat koordinasi pengamanan Imlek di kantornya, Mashudi juga sempat berpesan agar setiap personel tetap waspada mengantisipasi pengamanan tempat vital lainnya. "Siapkan 15 motor patroli antianarkis. Jangan terlena, jaga juga gereja-gereja," ujarnya.
Puluhan vihara di Bandung tersebar di sembilan kecamatan atau wilayah polsek, antara lain di Andir, Astana Anyar, Cicendo, Lengkong, dan Sukasari. Selain di tempat ibadah, perayaan Imlek juga dirayakan di Kompleks Green Eastern, Hotel Talagasari, dan Pasar Baru.
"Di Pasar Baru, misalnya, diramaikan atraksi barongsai. Juga di Jalan Kelenteng di luar vihara," kata Kepala Polsek Andir Komisaris Janter Nainggolan. "Jumlah jemaat vihara Jalan Kelenteng mencapai ribuan orang tiap tahunnya."
ERICK P. HARDI