TEMPO.CO, Bandung - Sekretaris Daerah Jawa Barat Wawan Ridwan mengatakan Gubernur Ahmad Heryawan akan menginstruksikan pemerintah kabupaten/kota yang belum memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mendirikan unit kerja mandiri khusus untuk mengkoordinasi penanganan bencana di wilayah masing-masing. "Diinstruksikan oleh Gubernur nanti. Akan dibikin suratnya minggu ini," kata Wawan di Bandung, Selasa, 28 Januari 2014.
Menurut Wawan, penanganan bencana di sejumlah daerah di Jawa Barat menemui sejumlah kendala lantaran daerah tersebut belum memiliki BPBD. Salah satunya, masalah koordinasi. "Ada 14 kabupaten/kota yang belum punya (BPBD)," katanya.
Wawan mengatakan unit kerja tersebut akan langsung dipimpin oleh pejabat struktural eselon IIB, selevel dengan kepala dinas. "Terutama 14 daerah itu, harus punya unit kerja yang mandiri. Karena untuk mengkoordinasi penanganan bencana, tidak bisa oleh pejabat setingkat eselon IV, kepala seksi, atau kepala bidang," katanya.
Menurut Wawan, Gubernur juga meminta unit kerja itu memiliki kantor untuk menyokong pengkoordinasian. "Minimal ada kantor di kabupaten/kota, ada struktur kantor yang mandiri," kata Wawan.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga meminta daerah yang belum memiliki BPBD segera mempercepat pembahasan dengan DPRD setempat untuk mendirikan lembaga tersebut. Sebab, pembentukan lembaga ini butuh waktu panjang. Untuk itu, sumber daya yang ada sekarang harus dioptimalkan.
Hingga saat ini penanganan bencana di Jawa Barat terus dilakukan. Wawan mengatakan bantuan untuk korban bencana masih cukup. "Beras mencukupi. Kami punya cadangan 630 ton, sudah digunakan sebagian kecil," kata Wawan.
Belasan kabupaten/kota di Jawa Barat memang belum memiliki BPBD. Di antaranya, Indramayu dan Subang yang merupakan daerah yang paling luas dilanda banjir di Jawa Barat. Ibu kota Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, juga termasuk daerah yang tak memiliki BPBD.
AHMAD FIKRI
Berita Terpopuler:
Daftar 14 Kendaraan Adik Ratu Atut yang Disita KPK
Ini Sebab Polisi Duga Bos Tata Motors Bunuh Diri
Banjir, Jokowi Pilih Mangkir dari Forum Davos
Mengapa Davos Penting Bagi Jokowi?
Kasir Ratu Atut Digeledah, 6 Mobilnya Dibongkar