TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Corruption Watch mencatat dinasti politik Ratu Atut Chosiyah di Banten terlalu dominan menyebabkan provinsi itu terkorup dalam bidang kesehatan. Berdasarkan riset lembaga pegiat antikorupsi itu pada periode 2001-2013, kerugian negara akibat korupsi di sektor kesehatan mencapai Rp 71,59 miliar.
“Kerugian negara di Banten tertinggi dari 24 provinsi yang dapat kami pantau,” ujar Koordinator Divisi Pemantauan Pelayanan Publik ICW Febri Hendri di kantor ICW, Ahad, 26 Januari 2014. "Kami menduga Banten tertinggi karena dinasti politik yang terlalu dominan.”
Menurut dia, korupsi merupakan dampak buruk pengaruh keluarga Gubernur Banten Atut Chosiyah yang sangat kuat terhadap birokrasi daerahnya. "Misalnya, dia bisa mempengaruhi panitia pengadaan lelang supaya memenangkan orang-orang yang ditunjuknya," ucap Febri.
Peringkat Kasus Korupsi di Provinsi, 2001-2013
Provinsi / Jumlah Kasus / Kerugian Negara (Rp Miliar)
Banten 9 71.59
Sumut 15 59.16
DI Aceh 8 36.25
Jabar 12 28.01
Kaltim 3 26.11
Sumsel 4 18.26
Bengkulu 6 10.52
DI Yogyakarta 2 10.00
DKI Jakarta 3 8.85
Lampung 5 8.48
NTB 2 7.70
Jambi 1 7.50
Riau 7 6.99
Kalteng 2 5.10
Sulteng 3 4.79
Jateng 10 3.97
Bali 1 2.30
Jatim 7 2.08
Sulsel 2 1.00
Maluku 3 0.74
Papua 1 0.70
Gorontalo 1 0.40
Kalsel 1 0.30
NTT 2 0.11
Sumber: ICW
BUNGA MANGGIASIH
Berita Populer
Klaim Ical Soal Pak Harto dan Golkar Berlebihan
Di Survei Ini, Prabowo Subianto Selalu Jadi Juara
Survei: PDIP Tak Usung Jokowi, Prabowo Menang
Irfan Bachdim Resmi Gabung Klub Jepang
Gempa Kebumen Akibat Dua Lempeng Bertemu
Survei: Jokowi Bertahan, Prabowo-Aburizal Jeblok
Gempa Kebumen, Aktivitas Gunung Api Masih Normal
Survei: Publik Inginkan Koruptor Dihukum Mati