TEMPO.CO , Jakarta:Seorang polisi yang bertugas di Kepolisian Sektor Samarinda Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Ajun Inspektur Satu Antoni Sarito Gultom berupaya bunuh diri dengan menembakkan pistol ke kepalanya. Polisi berusia 51 tahun ini kritis karena peluru yang menembus pelipis kanannya hingga kepala bagian atas.
" Gultom anggota polisi Samarinda dari Polsek Samarinda ilir, Pistol sudah kami amankan," kata Kepala Polresta Samarinda Komisaris Besar Antonius Wisnu Sutirta, Rabu, 22 Januari 2014. Dia mengatakan hingga kini masih belum diketahui penyebab upaya bunuh diri polisi ini.
Gultom masih dirawat di RSUD AW Syahranie dengan penjagaan polisi. "Penyebabnya masih kami selidiki," kata dia.
Aiptu Antoni Sarito Gultom sehari-hari bertugas berjaga di salah satu Perum Pegadaian di Samarinda. Ia tinggal bersama seorang istri, Maria (43) dan empat anaknya di Perumahan Kalimanis, Blok D RT 23 No 109 keljurahan Sungai Kapih Kecamatan Samarinda Ilir.
Upaya bunuh diri ini dilakukannya sekira pukul 08.00 WITA di kediamannya. Sebelum menembakkan pistol tugasnya itu, Gultom sempat bersalaman dengan dua anaknya. Tanpa basa-basi, Gultom menembakkan pistolnya ke pelipis kanannya.
Mengetahui ulah sang suami, Maria, istrinya berteriak minta tolong kepada tetangga. Gultom pun dibawa ke RS Islam. Tapi tak berselang lama, Gultom do rujuk ke RSUD AW Syahranie.
"Kondisi terkini Gultom dalam kondisi kritis, koma, karena banyak mengeluarkan darah di bagian yang luka," kata Antonius Wisnu Sutirta.
Di RSUD AW Syahranie Gultom di rawat di Ruang Intensif Care Unit dan dalam penjagaan polisi. Kepala Polresta Samarinda sempat mendatangi Gultom yang masih dirawat.
FIRMAN HIDAYAT